Masyarakat Sidodadi ‘Kubur Mimpi’ Soal Jalan Aspal

JALAN poros Pekon Sidodadi Kecamatan Pagardewa sepanjang tujuh Kilometer tak kunjung dibangun.-Foto Dok---

PAGARDEWA - Meskipun harapan pembangunan jalan poros Pekon Sidodadi, Kecamatan Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), sepanjang tujuh Kilometer dari Pekon Basungan merupakan usulan klasik atau sudah diajukan sejak pemekaran kecamatan 2012 silam, namun hingga tahun ini belum direalisasikan dan jalur yang statusnya milik kabupaten tersebut masih jalan tanah merah. 

Peratin Sidodadi, Anilah Rahmayanti mengatakan, tahun ini usulan pembangunan jalan kembali nihil, atau tidak ada walaupun hanya 100 meter. 

”Pembangunan jalan yang kami harapkan dan selalu jadi skala prioritas usulan melalui APBD Lambar tahun ini kembali tidak direalisasikan,” sebutnya. 

Dengan begitu, kata Anilah, upaya pemerintah kabupaten melakukan cara untuk mencabut status pekon setempat dari daerah terisolir belum ada.

”Bagaimana tidak terisolir jalan masuk lekon masih tanah merah, lisyrik PLN bekum ada dan blank spot signal karena untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) terkendala listrik,” ujarnya.

Anilah menyampaikan, jika dilihat dari upaya usulan dengan memanfaatkan segala momentum tentunya sudah lebih dari cukup bahkan sudah lebay karena setiap kegiatan usulan jalan dan listrik PLN selalu diajukan. Tapi nyatanya tidak ada perhatian. 

”Kata satu-satunya peratin perempuan di Kecamatan Pagardewa tersebut, pihak pekon juga tidak akan menyerah dan apalagi mengatakan lelah mengusulkan agar diberikan pembangunan jalan, karena dengan kondisi akses jalan masih tanah merah sangat mempengaruhi kehidupan warga khususnya dalam memasukkan segala kebutuhan atau saat mengeluarkan hasil bumi. Begitu juga untuk anak-anak yang setiap hari lalu lalang menuju sekolah,” kata dia. 

Anilah berharap, tahun 2025 mendatang menjadi titik terang adanya perhatian pemerintah untuk merealisasikan pembangunan jalan poros ke Pekon Sidodadi walaupun sifatnya secara bertahap.

”Karena panjang akses jalan 7 kilometer dan mungkin anggaran pemerintah terbatas kami berharap setiap tahunnya dibangun secara bertahap dan pada akhirnya pembangunan sampai pada pekon,” tandasnya. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan