Mat Paroni Turut Beri Dukungan Soal Usulan Pembangunan Jalan

Ilustrasi Pembangunan Jalan--

 

PAGARDEWA - Camat Pagardewa, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), Mat Patoni, S.Sos., M.Si., menanggapi perihal kondisi Pekon Sidodadi yang masih terisolir karena kondisi akses jalan, dan tidak adanya jaringan listrik PLN serta masih mengalami susah sinyal seluler.

 

Mat Patoni menyampaikan, selama ini karena kondisi jalan yang masih berupa tanah merah untuk mencapai Pekon Sidodadi maupun Batuapi mengalami kesulitan saat terjadi musim hujan.

 

”Tentunya atas kondisi itu menjadi kendala warga dalam aktifitas. Dan juga kendala pemerintah saat melakukan kunjungan ketika musim hujan,” ungkapnya.

 

”Karena akses jalan merupakan fasilitas penting dan sangat mempengaruhi perputaran ekonomi khususnya. Saya sebagai camat berharap apa yang selama ini jadi harapan kedua pekon, terkait pembangunan jalan dapat diupayakan pemerintah, meskipun dalam pelaksanaannya secara berkesinambungan mengingat panjangnya akses dan kondisi jalur,” sambungnya .

 

Sebab, kata Mat Patoni, untuk Pekon Sidodadi pernah ada rencana pembangunan Base Transceiver Station (BTS) seluler tapi terhenti karena kendala tidak adanya jaringan listrik. Artinya perhatian bidang itu juga perlu jadi perhatian dan diharapkan mulai di prioritaskan dari 2025 mendatang. Lantaran tahun ini sudah mendekati akhir tahun.

 

”Semoga apa yang menjadi harapan dan doa kita bersama segera terwujud karena tentunya pemerintah juga mengharapkan semua harapan masyarakat dapat direalisasikan tapi karena keterbatasan anggaran tidak semuanya dapat diserap sekaligus,” imbuhnya. 

 

Sebelumnya, meskipun harapan pembangunan jalan poros Pekon Sidodadi, sepanjang Tujuh Kilometer dari Pekon Basungan merupakan usulan klasik atau sudah diajukan sejak pemekaran kecamatan 2012 silam. Namun hingga tahun ini belum direalisasikan dan jalur yang statusnya milik kabupaten tersebut masih jalan tanah merah.

 

Peratin Sidodadi Anilah Rahmayanti mengatakan, tahun ini usulan pembangunan jalan kembali mengalami zonk, atau tidak ada walaupun hanya 100 meter.

 

”Pembangunan jalan yang kami harapkan dan selalu jadi sakala prioritas usulan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Lambar tahun ini kembali tidak direalisasikan,” sebutnya.

 

Dengan begitu, kata Anilah, mengatakan upaya pemerintah kabupaten dalam melakukan cara untuk mencabut status pekon setempat dari daerah terisolir belum ada.

 

”Bagaimana tidak terisolir jalan masuk lekon masih tanah merah, lisyrik PLN belum ada dan blank spot signal karena untuk pembangunan Base Transceiver Station (BTS) terkendala listrik,” kata dia.

 

Anilah menyampaikan, jika dilihat dari upaya usulan dengan memanfaatkan segala momentum tentunya sudah lebih dari cukup bahkan sudah berlebihan karena setiap kegiatan usulan jalan dan listrik PLN selalu diajukan tetapi nyatanya tidak ada perhatian.

 

Namun, peratin perempuan di Kecamatan Pagardewa tersebut menambahkan, pihak pekon juga tidak akan menyerah dan apalagi mengatakan lelah mengusulkan agar diberikan pembangunan jalan, karena dengan kondisi akses jalan masih tanah merah sangat mempengaruhi kehidupan warga khususnya dalam memasukkan segala kebutuhan atau saat mengeluarkan hasil bumi. Begitu juga untuk anak-anak yang setiap hari lalu lalang menuju sekolah

 

Anilah berharap 2025 mendatang menjadi titik terang adanya perhatian pemerintah untuk merealisasikan pembangunan jalan poros ke Pekon Sidodadi walaupun sifatnya secara bertahap. (rinto/nopri)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan