12 Titik Tanggul Sungai di BNS Kritis
TINJAU TANGGUL : Anggota DPRD Sugeng Hari Kinaryo Adi, Camat BNS Mandala Harto mendampingi konsultan dalam mengecek titik lokasi tanggul yang mendesak diperbaiki di wilayah itu. Foto Dok--
Picu Banjir di Pemukiman dan Areal Pertanian
BANDAR NEGERI SUOH – Kondisi 12 titik tanggul di sepanjang Sungai Way Samang dan Way Semangka, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat, kini mendesak untuk segera diperbaiki guna menghindari potensi banjir. Anggota DPRD Lampung Barat, Sugeng Hari Kinaryo Adi, mengungkapkan kekhawatirannya atas kerusakan yang mengancam permukiman dan lahan pertanian warga setempat.
Sugeng menjelaskan bahwa kerusakan tanggul terbagi di beberapa lokasi. Lima titik berada di Pekon Tanjung Sari dan Srimulyo di aliran Sungai Way Samang, empat titik di Pekon Suoh, dan tiga titik lainnya di Pekon Trimekarjaya pada aliran Sungai Way Semangka. Kondisi tanggul yang rusak ini menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya luapan air sungai ke area sekitar, terlebih saat musim penghujan.
“Keberadaan tanggul ini sangat krusial untuk meminimalisir risiko luapan air ke area pemukiman dan pertanian warga. Jika dibiarkan, situasi ini bisa berdampak pada kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Sugeng.
Sugeng juga menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan pendampingan bersama tim konsultan untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi-lokasi kritis tersebut. Ia berharap perbaikan dapat dilakukan menyeluruh di sepanjang aliran sungai agar kejadian banjir tak terus berulang. "Harapannya, dengan adanya perbaikan ini, masyarakat bisa lebih tenang, khususnya memasuki musim penghujan yang kerap kali membawa risiko banjir," tambahnya.
Sementara itu, Camat Bandar Negeri Suoh, Mandala Harto, S.Ip, turut menyampaikan keprihatinannya. Ia mengatakan, "Alhamdulillah, Sabtu lalu kami mendampingi konsultan untuk melihat beberapa titik aliran Way Semangka yang telah menggerus tanggul, lahan persawahan, dan perkebunan masyarakat. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan karena turut mengancam permukiman warga."
Mandala juga mengungkapkan bahwa permasalahan tanggul yang terkikis oleh aliran Way Semangka telah lama dikeluhkan oleh masyarakat setempat. Ia menekankan pentingnya normalisasi sungai secara rutin agar dampak negatif seperti banjir dan kerusakan lahan pertanian bisa diminimalisir.
"Masyarakat Bandar Negeri Suoh sangat berharap adanya normalisasi pada Way Semangka setiap tahunnya. Banjir yang disebabkan oleh luapan sungai ini tidak hanya merusak lahan pertanian, tetapi juga menurunkan produktivitas hasil pertanian mereka," pungkasnya.
Masyarakat berharap pemerintah dan pihak terkait dapat segera turun tangan untuk menangani permasalahan ini demi melindungi keselamatan dan kesejahteraan warga, khususnya di musim hujan yang rentan banjir ini. *