Inilah Penyebab Pinjol Ilegal Masih Merajalela

Reporter: Adi Pabara |

Editor: Nopriadi |

Minggu , 10 Nov 2024 - 17:50

Ilustrasi Penyebab Pinjol Ilegal Masih Merajalela di Indonesia--

inilah penyebab pinjol ilegal masih merajalela                            radarlambar.bacakoran.co - pemerintah terus berupaya memberantas pinjaman online yang ilegal, otoritas jasa keuangan menyampaikan penyebab aktivitas ilegal itu masih menjamur di negara indonesia.
 
kepala departemen pengaturan dan perizinan inovasi teknologi sektor keuangan, aset keuangan digital, dan aset kripto ojk djoko kurnijanto mengungkapkan fenomena itu tidak lepas dari masih rendahnya literasi keuangan digital pada masyarakat indonesia, walaupun hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan 2024 menunjukkan bahwa ada peningkatan.
 
berdasarkan hasil snlik tahun 2024, indeks literasi keuangan penduduk indonesia dengan sebesar 65,43%, sementara indeks inklusi keuangan dengan sebesar 75,02%.
 
sumber dari sekarang ini adalah yang muncul permasalahan di media karena rendahnya suatu digital financial literacy,  apakah itu penggunaan aplikasi judol, banyak yang kena pinjol ilegal misalnya serta juga aplikasi lainnya, kenapa hal itu terjadi, karena digital financial literasi yang masih rendah juga harus  perlu ditingkatkan, terang djoko pada acara pre-event media gathering, di menara ojk radius prawiro, jakarta pusat.
 
akses keuangan digital pada saat ini sangatlah mudah,  setiap orang bisa melakukan aktivitas keuangan maupun transaksi hanya dengan satu genggaman saja, yaitu dengan menggunakan ponselnya.
 
sayangnya, hal itu tidak diimbangi dengan pemahaman risiko yang terjadi ketika  melakukan aktivitas tersebut 
 
tapi apakah mereka  yang provide layanan di dalam hp itu bertanggung jawab,  juga sebaliknya apakah kita yang gunakan itu regardless umurnya, regardless gender-nya, sudah memahami dampak risiko yang kita lakukan dengan hp kita, kata djoko.
 
pada sisi lain, dirinya menilai digitalisasi itu bisa memicu celah bagi orang yang memang tidak bertanggung jawab untuk melakukan tindak kejahatan tersebut  seperti pada pinjol ilegal.
 
maka, dirinya mendorong peningkatan literasi keuangan digital dengan menggelar bulan fintech nasional, dengan melalui acara itu, djoko menilai bisa menjadi kesempatan, dirinya mengingatkan kembali terkait potensi risiko di keuangan digital tersebut.
 
bagaimana kita ini dapat meningkatkan digital financial literacy, itu yang paling terpenting, ketika kita berbicara tentang digital di situlah potensi untuk orang menggunakan serta digunakan orang tidak bertanggung jawab tersebut tinggi potensinya,  jadi, digital financial itu yang kurang.
 
kita ingin kejar selama bfn itu agar bisa kita saling mengingatkan kembali bahwa di balik kemudahan adanya kehadiran ai, blockchain, kripto, serta lainnya, masih ada potensi risiko yang harus kita ketahui bersama, itulah yang harus kita bangkitkan dan tingkatkan,  jelas djoko.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Rabu, 27 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan