Penyebab Turbulensi dan Langkah yang Harus Dilakukan Saat Terjadi Turbulensi pada Pesawat Terbang

Ketika pesawat mengalami turbulensi tidak boleh panik, dan kencangkan sabuk pengaman./ foto: freepik--

Radarlambar.Bacakoran.co - Turbulensi adalah fenomena umum yang sering dialami oleh pesawat terbang selama penerbangan. Meskipun terkadang membuat penumpang merasa cemas, turbulensi biasanya tidak membahayakan pesawat karena pesawat modern dirancang untuk menahan guncangan yang disebabkan oleh turbulensi.

Namun, penting bagi penumpang dan kru pesawat untuk memahami penyebab turbulensi dan langkah-langkah yang harus diambil untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan selama terjadinya turbulensi.

Turbulensi terjadi ketika aliran udara yang mengelilingi pesawat tidak stabil, mengakibatkan pesawat bergerak naik turun atau berguncang. Berikut adalah beberapa penyebab utama turbulensi:

1. Turbulensi Konvektif (Thermal Turbulence)
Turbulensi ini disebabkan oleh adanya perbedaan suhu udara di atmosfer. Ketika udara panas dari permukaan bumi naik dan bertemu dengan udara yang lebih dingin di ketinggian yang lebih tinggi, perbedaan suhu ini menyebabkan aliran udara yang tidak stabil. Proses ini sering terjadi saat pesawat terbang melewati awan cumulus besar yang bisa menghasilkan guncangan yang terasa lebih kuat.

2. Turbulensi Jet Stream
   Jet stream adalah aliran udara cepat yang bergerak di ketinggian sekitar 10.000 hingga 15.000 meter. Ketika pesawat terbang memasuki atau keluar dari jet stream, perbedaan kecepatan angin antara aliran udara yang lebih cepat dan lebih lambat di sekitarnya dapat menyebabkan turbulensi. Turbulensi ini sering terjadi di sepanjang rute penerbangan yang melintasi jet stream.

3. Turbulensi Clear Air (Clear Air Turbulence / CAT)
   Clear air turbulence terjadi di area tanpa awan, biasanya pada ketinggian 8.000 meter atau lebih. CAT terjadi karena perbedaan kecepatan udara yang sangat tajam di antara lapisan atmosfer yang berbeda. Jenis turbulensi ini sulit diprediksi karena tidak ada tanda visual seperti awan yang bisa memberi peringatan sebelumnya.

4. Turbulensi yang Dikenakan Pesawat Lain (Wake Turbulence)  
   Turbulensi ini disebabkan oleh pesawat lain yang terbang di depan atau di dekat pesawat yang sedang terbang. Pesawat besar menghasilkan pusaran udara atau vorteks di belakangnya, yang bisa mempengaruhi pesawat yang terbang di belakangnya. Ini umumnya terjadi di bandara atau pada ketinggian yang lebih rendah.

5. Turbulensi Topografi
   Turbulensi ini disebabkan oleh interaksi angin dengan pegunungan atau medan topografi lainnya. Ketika angin bertiup melewati pegunungan, udara dapat terpecah dan menciptakan arus naik dan turun yang menyebabkan turbulensi.


Meskipun turbulensi dapat terasa menakutkan, tindakan yang tepat dapat membantu menjaga keselamatan dan kenyamanan selama kejadian tersebut. Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilakukan jika turbulensi terjadi:

1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
   Turbulensi adalah hal yang normal dalam penerbangan dan pesawat dirancang untuk menahan guncangan tersebut. Penting untuk tetap tenang dan tidak panik. Kru pesawat terlatih untuk menangani turbulensi dan akan memberikan petunjuk kepada penumpang jika diperlukan.

2. Kenakan Sabuk Pengaman
   Salah satu langkah paling penting yang dapat diambil selama turbulensi adalah mengenakan sabuk pengaman. Bahkan jika tidak ada tanda-tanda turbulensi, selalu kenakan sabuk pengaman saat duduk di kursi Anda, karena turbulensi dapat datang dengan tiba-tiba. Sabuk pengaman akan melindungi Anda dari kemungkinan cedera akibat guncangan yang terjadi secara mendadak.

3. Ikuti Instruksi Kru Pesawat
   Kru kabin akan memberikan instruksi yang jelas selama turbulensi. Pastikan untuk mengikuti instruksi mereka dengan hati-hati. Jika diminta untuk tetap duduk atau tidak berdiri, pastikan Anda mematuhi perintah tersebut demi keselamatan Anda dan penumpang lainnya.

4. Jangan Berdiri atau Berjalan-jalan
   Saat turbulensi terjadi, hindari berdiri atau berjalan-jalan di dalam kabin. Guncangan yang tak terduga bisa menyebabkan Anda terjatuh atau cedera. Jika Anda berada di toilet, segeralah kembali ke tempat duduk dan kenakan sabuk pengaman.

5. Jaga Barang Pribadi dengan Baik
   Pastikan barang-barang pribadi Anda, terutama yang berada di rak atas atau meja lipat, disimpan dengan aman. Guncangan yang terjadi dapat menyebabkan barang-barang tersebut jatuh, yang berisiko melukai penumpang atau crew pesawat.

6. Jika Mengalami Mual, Gunakan Tas Muntah
   Beberapa orang mungkin merasa mual selama turbulensi. Jika Anda merasa mual atau pusing, mintalah kepada kru kabin untuk memberikan kantong muntah atau tas plastik. Menjaga diri tetap terhidrasi juga bisa membantu mengurangi rasa mual.

7. Jaga Sikap Positif
   Sikap positif dapat membantu Anda tetap tenang selama turbulensi. Ingatlah bahwa turbulensi umumnya bukan bahaya besar bagi pesawat dan sering kali hanya berlangsung beberapa menit. Jika Anda merasa cemas, berfokus pada pernapasan dalam dan pikirkan bahwa kru pesawat serta pilot terlatih untuk menangani situasi ini.

Turbulensi adalah fenomena alam yang sering terjadi dalam penerbangan, dan meskipun bisa menakutkan, pesawat modern didesain untuk menghadapinya dengan aman. Penyebab turbulensi bisa bermacam-macam, mulai dari perbedaan suhu udara hingga interaksi dengan angin atau pesawat lain.

Selama turbulensi, langkah-langkah seperti mengenakan sabuk pengaman, mengikuti instruksi kru, dan tetap tenang sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan.  Dengan pemahaman yang tepat, penumpang dapat merasa lebih percaya diri dan siap menghadapi turbulensi dengan lebih tenang.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan