Luapkan Kekecewaan ke Pemerintah, Warga Sedampah Tanam Pohon Pisang di Jalan Rusak
Warga Pekon Sedampahindah Kecamatan Balikbukit Kabupaten Lampung Barat melakukan aksi tanam pohon pisang di jalan utama pekon yang kondisinya rusak. Tangkapan Layar Video Viral--
Radarlambar.bacaokoran.co — Luapan kekecewaan warga Pekon Sedampah Indah, Kecamatan Balikbukit, Kabupaten Lampung Barat, terhadap kondisi jalan yang rusak akhirnya memuncak.
Dengan cara yang tak biasa, warga menanam pohon pisang di tengah jalan berlubang, sebagai bentuk protes keras terhadap pemerintah. Aksi ini terekam dalam video berdurasi 1 menit 10 detik dan telah viral di media sosial, menyuarakan kekecewaan masyarakat luas yang merasa diabaikan.
Aksi protes warga ini juga memperlihatkan buruknya tata kelola infrastruktur yang langsung berdampak pada mobilitas dan kesejahteraan masyarakat. Jalan yang rusak bukan hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga membahayakan keselamatan, terutama di saat musim hujan, ketika jalan berlubang menjadi jebakan yang lebih sulit dihindari.
Dalam video tersebut, warga terlihat berdoa sambil menanam pohon pisang, berharap pohon tersebut "berbuah lebat"—ungkapan satir yang seolah menggambarkan kekecewaan mereka atas lambannya respons pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur.
Viralnya video ini memancing berbagai respons dari publik yang juga turut menyayangkan minimnya perhatian pemerintah daerah seoalah mengabaikan hak-hak dasar warga untuk hidup aman dan nyaman.
Tarmuji, salah seorang pengguna jalan menyebut bahwa aksi warga Sedampah Indah merupakan pengingat keras bahwa masyarakat membutuhkan pemerintah yang peduli dan tanggap terhadap permasalahan di lapangan.
"Perbaikan infrastruktur bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak yang tidak bisa ditunda untuk kesejahteraan masyarakat,"tegasnya.
Melalui aksi protes ini, pihaknya mempertanyakan apakah pemerintah akan mengambil langkah konkret atau hanya membiarkan aspirasi warga berlalu begitu saja?
"Satu hal yang pasti, aksi ini telah menyampaikan pesan jelas bahwa kesabaran masyarakat ada batasnya,"imbuhnya.
Menanggapi aksi protes warga tersebut, Peratin Pekon Sedampah Indah, Yundri Syahputra, membenarkan bahwa aksi ini terjadi di jalan penghubung Pekon Padang Cahya - Sedampah Indah yang memang telah lama mengalami kerusakan parah.
Yundri memahami bahwa aksi tersebut adalah bentuk luapan kekecewaan warga yang sudah terlalu lama menunggu perbaikan tanpa ada hasil nyata. Ia pun berharap dapat menjadi penengah antara aspirasi warga dan pemerintah daerah agar solusi segera dicapai.
“Kami memahami sepenuhnya kekecewaan masyarakat. Jalan ini memang sudah lama rusak dan sangat mempengaruhi mobilitas warga sehari-hari. Apa yang dilakukan warga merupakan cara mereka menyampaikan pesan kepada pemerintah agar lebih peduli pada infrastruktur di daerah ini,” ungkap Yundri.
Yundri juga menjelaskan bahwa pihak pekon telah berulang kali menyampaikan permohonan perbaikan kepada dinas terkait di tingkat kabupaten, tetapi sejauh ini masih belum ada tindakan yang nyata. Ia menekankan bahwa aspirasi warga ini sudah sangat mendesak, karena jalan yang rusak tidak hanya menghambat aktivitas ekonomi, tetapi juga membahayakan keselamatan.
“Kami telah melaporkan kondisi jalan ini secara rutin, dan kami berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret. Saya sebagai peratin akan terus berupaya agar aspirasi masyarakat ini bisa diteruskan kepada pemerintah secara baik-baik, dengan harapan agar perbaikan dilakukan secepatnya,” tambah Yundri.