Modus Penipuan QRIS Palsu: Waspadai dan Kenali Ciri-Cirinya
Pedagang maupun Konsumen Perlu Meningkatkan Kewaspadaan Untuk Mencegah Penipuan dengan Menggunakan QRIS Palsu. Ilustrasi/Net--
Radarlambar.bacakoran.co -Semakin maraknya penggunaan QRIS sebagai metode pembayaran digital membuka peluang bagi pelaku kejahatan untuk melakukan penipuan. Salah satu modus terbaru adalah pemalsuan kode QR, yang bertujuan untuk mengelabui pengguna dan mengalihkan dana pembayaran ke rekening pelaku.
Bagaimana Modus Penipuan QRIS Palsu Bekerja?
Pelaku penipuan membuat kode QR palsu yang menyerupai milik merchant asli. Mereka memanfaatkan kesalahan pengguna yang tidak memeriksa detail transaksi dengan teliti. Kode QR ini dirancang agar tampak meyakinkan, mencantumkan informasi seperti nama toko, jenis barang, hingga jumlah pembayaran yang sesuai, untuk menghindari kecurigaan.
Akibatnya, uang yang dibayarkan pengguna justru masuk ke rekening pelaku, bukan ke pedagang yang sebenarnya.
Langkah Bank Indonesia untuk Meningkatkan Keamanan
Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Filianingsih Hendarta, menjelaskan bahwa keamanan sistem QRIS menjadi tanggung jawab bersama antara regulator, penyedia jasa pembayaran (PJP), pedagang, dan konsumen. BI dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) serta industri jasa pembayaran melakukan pengawasan, edukasi, dan sosialisasi untuk memastikan keamanan transaksi QRIS.
Tanggung Jawab Pedagang dalam Mencegah Penipuan
Pedagang memiliki peran penting dalam mencegah penyalahgunaan QRIS. Beberapa langkah yang dapat dilakukan meliputi:
1. Mengawasi kode QRIS yang dipasang: Pastikan kode QRIS selalu berada dalam pengawasan dan tidak mudah diganti oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
2. Memastikan notifikasi pembayaran diterima: Pedagang wajib memeriksa notifikasi resmi dari sistem pembayaran untuk mengonfirmasi bahwa dana sudah diterima sebelum menyerahkan barang atau layanan.
Tindakan Waspada untuk Konsumen
Konsumen juga perlu mengambil langkah preventif untuk menghindari penipuan, seperti:
1. Memeriksa nama merchant: Setelah memindai kode QRIS, periksa nama merchant yang muncul di aplikasi pembayaran. Jika nama tidak sesuai dengan toko atau layanan yang digunakan, jangan lanjutkan transaksi.
2. Berhati-hati dengan kode QR di lokasi umum, hindari memindai kode QR dari sumber yang tidak jelas atau mencurigakan.