Prabowo Pulang Usai Lawatan ke 6 Negara, Disambut Meriah di Jakarta oleh Gibran
Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto disambut oleh Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih kepulangan dari lawatan ke 6 negara.//Foto: Biro Pers Setpres.--
Radarlambar.Bacakoran.co - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, telah kembali ke tanah air setelah menyelesaikan serangkaian kunjungan kerja (kunker) ke enam negara strategis. Pesawat yang membawa Prabowo mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu (24/11/2024) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih hadir langsung untuk menyambut kepulangan Prabowo. Tampak di antara rombongan penyambut adalah Menko Polhukam Budi Gunawan, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, serta Panglima TNI Jenderal Agus Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Gibran, mengenakan setelan formal, menyapa hangat Prabowo yang turun dari pesawat dengan jas biru dongker dan peci hitam khasnya. Sambutan hangat juga datang dari para menteri yang telah menunggu di karpet merah.
Gibran mengucapkan Selamat datang kembali, Pak Presiden dengan diiringi senyuman.
Lawatan Strategis yang Menggandeng Investasi Triliunan
Kunjungan kerja Prabowo berlangsung sejak 8 November 2024, mencakup negara-negara penting seperti Tiongkok, Amerika Serikat, Inggris, Uni Emirat Arab, serta partisipasi dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC di Peru dan KTT G20 di Brasil.
Di Tiongkok, Prabowo bertemu Presiden Xi Jinping untuk mempererat hubungan bilateral. Lawatan ini kemudian berlanjut ke Amerika Serikat, di mana ia bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih. Perjalanan strategis ini juga membawanya ke Inggris untuk berbincang dengan Raja Charles III dan Perdana Menteri Keir Starmer, serta ke UEA untuk bertemu Presiden Mohamed bin Zayed Al Nahyan.
Prabowo saat menggelar konfrensi pers di inggris mengaku bahwa ini bukan hanya kunjungan diplomatik, tapi juga upaya untuk membawa manfaat nyata bagi Indonesia.