Trimulyo Tunjukkan Keberhasilan Sentra Kopi Robusta Melalui Poktan
Hasil usaha buah kopi kelompok tani masyarakat Pekon Trimulyo Kecamatan Gedungsurian dikumpulkan diĀ gudangĀ kelompok.--Foto Dok---
GEDUNGSURIAN - Kabupaten Lampung Barat terus membuktikan posisinya sebagai salah satu sentra penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia.
Hal ini terlihat dari keberhasilan sejumlah Kelompok Tani (Poktan) di Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, yang mampu meraih aset miliaran rupiah dari sektor pertanian.
Pekon Trimulyo dikenal memiliki belasan kelompok tani unggulan yang berhasil mengoptimalkan potensi pertanian di wilayahnya.
Seperti Dua kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Mekarjaya 1 dan Kelompok Tani Mekarjaya 2, menjadi contoh nyata keberhasilan ini. Kedua kelompok ini memiliki aset kelompok yang masing-masing mencapai lebih dari Rp1 miliar.
Aset tersebut berasal dari berbagai sumber, seperti pengelolaan perkebunan kopi, pabrik penggilingan padi dan kopi, hingga alat bajak sawah yang disewakan kepada masyarakat.
Kelompok Tani Mekarjaya 1, yang beranggotakan 38 orang, memiliki tiga bidang perkebunan kopi produktif. Pada musim panen tahun 2024, kelompok ini berhasil memanen sebanyak 3,5 ton biji kopi kering.
Setiap anggota kelompok ini memiliki pendapatan senilai Rp8 juta, yang menunjukkan keberhasilan dalam pengelolaan sumber daya pertanian secara bersama-sama.
Sementara itu, Kelompok Tani Mekarjaya 2 juga mencatat pencapaian luar biasa. Dengan 24 anggota, kelompok ini mengelola delapan bidang lahan kopi yang sebagian dikelola secara kolektif. Pada musim panen terakhir, mereka berhasil memproduksi 6 ton kopi kering serta lima kuintal lada hitam.
Setiap anggota kelompok mampu meraih pendapatan senilai Rp15 juta, menjadikan mereka salah satu kelompok tani paling produktif di wilayah tersebut.
Pj Peratin sekaligus, Wakil Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Mekar Jaya Trimulyo, Buchori, S.P, menjelaskan bahwa Gapoktan memayungi 19 kelompok tani di Pekon Trimulyo.
Setiap kelompok memiliki lahan perkebunan masing-masing, yang dikelola secara mandiri maupun kolektif. Semangat gotong royong menjadi kunci utama keberhasilan mereka dalam mengelola lahan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan anggota.
Keberadaan kelompok tani di Pekon Trimulyo tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi kopi robusta berkualitas tinggi, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah.
Dengan aset yang terus bertambah dan hasil panen yang melimpah, wilayah ini telah menunjukkan potensi besar dalam mendukung Indonesia sebagai produsen kopi robusta terbesar di dunia.
Meski telah meraih banyak keberhasilan, tantangan tetap ada, terutama dalam menjaga keberlanjutan lahan dan meningkatkan akses pasar.