Pekon Trimulyo Layak Jadi Contoh Transparansi Pengelolaan Dana Desa
Kunjungan Komisi Informasi Lampung di Pekon Trimulyo Kecamatan Gedungdurian agenda Monev Keterbukaan publik.--Foto Dok---
GEDUNGSURIAN – Pekon Trimulyo, Kecamatan Gedungsurian, Kabupaten Lampung Barat (Lambar), menjadi sorotan atas keberhasilannya dalam menerapkan prinsip keterbukaan publik dalam pengelolaan Dana Desa.
Komitmen transparansi yang diusung pekon ini mendapat apresiasi khusus dari Komisi Informasi Provinsi Lampung dalam kunjungan Monitoring dan Evaluasi (Monep) yang dilakukan baru-baru ini.
Kepala Pekon Trimulyo, Buchori, S.P., menyatakan bahwa keterbukaan dalam pengelolaan anggaran desa merupakan langkah strategis untuk menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
”Kami berkomitmen memberikan akses informasi kepada masyarakat, sehingga pengelolaan anggaran dapat diawasi bersama. Ini penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat,” tegas Buchori.
Dalam penerapan keterbukaan ini, Trimulyo memanfaatkan berbagai media, baik online maupun offline, untuk menyampaikan informasi terkait anggaran dan program kerja kepada masyarakat.
Langkah ini menjadikan Trimulyo sebagai contoh desa yang mampu mengelola Dana Desa secara transparan dan akuntabel di Kabupaten Lampung Barat.
Keberhasilan Trimulyo tidak hanya terbatas pada transparansi anggaran. Desa ini juga dikenal aktif membangun sinergi antara berbagai elemen masyarakat, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), kelompok tani, serta masyarakat umum. Kerja sama ini menjadi fondasi utama dalam mewujudkan program-program pembangunan yang berkelanjutan.
BUMDes di Trimulyo, misalnya, memainkan peran strategis dalam menciptakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi lokal. Program pemberdayaan masyarakat juga menjadi salah satu fokus utama, termasuk pelatihan keterampilan, pengelolaan sumber daya alam, serta dukungan bagi kelompok tani.
”Kami percaya bahwa kemandirian desa hanya dapat dicapai melalui sinergi dan kolaborasi. Semua elemen masyarakat harus bergerak bersama untuk mewujudkan visi desa yang mandiri dan sejahtera,” ujar Buchori.
Trimulyo memiliki visi jangka panjang untuk terus mengembangkan desa hingga tahun 2025. Program-program yang dirancang mencakup pengembangan infrastruktur, peningkatan kualitas pendidikan, pelestarian lingkungan, serta penguatan sektor ekonomi berbasis potensi lokal.
Salah satu proyek unggulan Trimulyo adalah pengembangan sektor pertanian berbasis teknologi modern. Kelompok tani di desa ini didukung dengan pelatihan dan akses teknologi untuk meningkatkan produktivitas.
Selain itu, upaya pelestarian lingkungan juga menjadi perhatian utama melalui program penghijauan dan pengelolaan sampah terpadu.
”Kami optimis bahwa dengan program-program yang kami jalankan, Trimulyo akan menjadi desa mandiri yang tidak hanya sejahtera secara ekonomi, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang,” tambah Buchori.
Kesuksesan Trimulyo dalam mengelola Dana Desa dan membangun kerja sama lintas sektor telah menginspirasi banyak desa di Lampung Barat.