1.400 Peserta Peserta Didik RA Ikuti Peragaan Manasik Haji
Sebanyak 1.400 peserta, terdiri dari anak-anak dan wali murid, memadati Lapangan Tanjung Menang, Pekon Kenali, Kabupaten Lampung Barat, pada Kamis, 5 Desember 2024.-Foto Dok---
BELALAU – Sebanyak 1.400 peserta, terdiri dari anak-anak dan wali murid, memadati Lapangan Tanjung Menang, Pekon Kenali, Kabupaten Lampung Barat, pada Kamis, 5 Desember 2024.
Acara ini secara resmi dibuka oleh Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Lampung Barat, H. Miftahus Surur, S.Ag., M.Si., yang didampingi oleh Kasi Penmad, Mukip Zaman S.Pd.MM. Turut hadir dalam acara tersebut Ketua IGRA, Ketua K3RA, Camat, Peratin, serta berbagai tokoh masyarakat lainnya yang memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
Dalam sambutannya, H. Miftahus Surur menyampaikan pentingnya pengenalan haji sebagai rukun Islam ke-5 kepada anak-anak sejak usia dini. Ia menekankan bahwa ibadah haji sering kali belum dipahami anak-anak karena bukan merupakan ibadah rutin seperti shalat atau puasa.
“Bagi anak-anak, rukun Islam ke-5 sering kali terasa jauh karena hanya dilakukan sekali seumur hidup dengan syarat-syarat tertentu. Melalui kegiatan ini, mereka dapat lebih memahami makna dan tata cara ibadah haji secara langsung. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi sehingga acara ini bisa berlangsung dengan baik,”ujar M Surur.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi tingginya partisipasi masyarakat dalam kegiatan ini. Menurutnya, manasik haji tidak hanya memberikan manfaat edukasi kepada anak-anak, tetapi juga menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi antara wali murid, guru, dan masyarakat sekitar.
Tidak hanya memberikan manfaat dari segi pendidikan, kegiatan ini juga berdampak signifikan terhadap perekonomian lokal. Dengan hadirnya 1.400 orang, perputaran uang di sekitar lokasi acara terasa meningkat, terutama bagi pedagang kecil yang memanfaatkan momen ini untuk berjualan.
“Bayangkan jika setiap orang yang hadir di sini mengeluarkan minimal 10 ribu rupiah saja untuk jajan, maka total uang yang beredar mencapai jutaan rupiah. Ini tentu menjadi manfaat ekonomi yang luar biasa bagi para pedagang kecil dan masyarakat di sekitar lokasi acara,”tambah m Surur.
Selain melatih anak-anak untuk mengenal tata cara ibadah haji, kegiatan ini juga menjadi wadah pembelajaran tentang pentingnya disiplin, kebersamaan, dan kesabaran. Anak-anak diajarkan untuk mengikuti setiap tahapan haji, mulai dari wukuf di Arafah, melempar jumrah, hingga tawaf mengelilingi replika Kakbah.
“Dukungan penuh dari berbagai pihak menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki pemahaman spiritual yang mendalam,”pungkasnya.(edi)