Rusia Kecam Langkah Israel di Dataran Tinggi Golan

Vassily Nebenzia Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.bacakoran.co – Duta Besar Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vassily Nebenzia, menyampaikan kritik tajam terhadap langkah Israel di Dataran Tinggi Golan. Nebenzia menyoroti pernyataan yang saling bertentangan dari Israel terkait status wilayah tersebut.

Nebenzia kepada wartawan, Selasa 10 Desember 2024 mengungkapkan pihaknya menerima pesan yang bertolak belakang dari Israel. Di satu sisi, Duta Besar Israel menyebut penguasaan zona penyangga sebagai langkah sementara. Sementara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sendiri telah menyatakan jika dataran tinggi Golan merupakan bagian integral dari Israel.

Latar Belakang Tindakan Israel. Minggu 8 Drsember 2024 Netanyahu menginstruksikan pasukan pertahanan Israel mengambil alih zona penyangga di dataran tinggi Golan.

Ia berdalih perjanjian yang dibuat setelah Perang Yom Kippur 1973 tidak lagi berlaku karena pasukan Suriah telah meninggalkan wilayah tersebut.

Sikap Dewan Keamanan PBB
Nebenzia juga menegaskan jika Dewan Keamanan PBB sepakat akan menjaga keutuhan wilayah Suriah, melindungi warga sipil dan memastikan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan. Meski begitu, Nebenzia mencatat ada anggota Dewan Keamanan PBB yang merasa terkejut dengan perkembangan situasi di Suriah.

Kini kata dia, pihaknya sedang membahas perlunya dokumen resmi terkait situasi ini, dirinya juga berharap dalam beberapa hari ke depan dokumen itu dapat segera dirilis.

Perkembangan di Suriah
Sementara itu, di Suriah, kelompok oposisi bersenjata dilaporkan telah berhasil memasuki Damaskus.

Bahkan  hingga kini diketahui Perdana Menteri Suriah Mohammad Ghazi al-Jalali bersama 18 menteri lainnya memutuskan tetap akan bertahan di dalam ibu kota negara itu.  Bahkan, Jalali dilaporkan telah berkomunikasi dengan pemimpin kelompok pemberontak.

Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Rusia mengonfirmasi bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad telah meninggalkan negaranya usai melakukan perundingan dengan beberapa pihak yang terlibat dalam konflik tersebut.

Langkah Israel di Dataran Tinggi Golan dinilai memperkeruh situasi regional yang sudah memanas. Dewan Keamanan PBB masih mengamati perkembangan terbaru sambil merumuskan langkah diplomatik selanjutnya. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan