Pasca Pandemi, Menurunnya Daya Beli dan Lonjakan Pinjaman
Pasca Pandemi, Menurunnya Daya Beli dan Lonjakan pada Pinjaman. Foto : Dok/Net ---
Radarlambar.bacakoran.co - Penurunan daya beli masyarakat Indonesia dipengaruhi oleh tingginya beban utang, khususnya utang yang diperoleh melalui pinjaman online (pinjol), Sejak pandemi COVID-19, banyak masyarakat yang terjerat pada utang yang digital
Berdasarkan data terbaru, sekitar 137 juta orang Indonesia berusia 15 tahun ke atas tercatat memiliki utang, dengan total utang pinjol mencapai Rp66 triliun pada akhir September 2024. Jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan dengan tahun 2019 yang tercatat hanya 18,6 juta peminjam dengan total utang Rp13,16 triliun.
Kenaikan utang ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang melemah pasca-pandemi, menurut penelitian dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF). "Kenaikan tajam ini terjadi ketika banyak orang, terutama dari kelas menengah, kesulitan bertahan menghadapi krisis ekonomi sambil berusaha mempertahankan pola pengeluaran mereka yang sudah ada sebelum pandemi," kata Izzudin Al Farras, pengamat ekonomi INDEF.
Sebagian besar pinjaman ini terkonsentrasi di Pulau Jawa, yang mencakup sekitar 80% dari total jumlah penduduk Indonesia. Farras menambahkan bahwa banyak pengguna pinjol yang tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang cara kerja kredit dan bunga pinjaman. Mereka cenderung fokus pada jumlah yang diterima tanpa menyadari sepenuhnya tanggung jawab dan risiko yang mereka hadapi.
Hal serupa juga diungkapkan oleh Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech), yang menekankan pentingnya literasi keuangan dalam penggunaan pinjaman online. "Aftech menyadari bahwa pertumbuhan sektor fintech harus diimbangi dengan peningkatan literasi keuangan terkait penggunaan yang bijak, perencanaan keuangan yang baik, dan pemahaman terhadap risikonya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Aftech, Firlie Ganinduto.
Dengan kondisi ini, jelas terlihat bahwa penurunan daya beli yang dialami sebagian besar masyarakat Indonesia sangat dipengaruhi oleh tingginya utang pinjol.(*)