Gus Miftah Diberhentikan, Kyai Saiful Islam Payage Diusulkan Gantikan Posisi Utusan Khusus Presiden
KH Saiful Islam Payage. Foto/net--
Radarlambar.bacakoran.co - Setelah diberhentikan dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama oleh Presiden Prabowo Subianto, nama Gus Miftah secara otomatis tidak lagi menjadi bagian dari birokrasi pemerintahan saat ini. Meskipun pengganti untuk posisi tersebut belum diumumkan, muncul nama KH Saiful Islam Payage, seorang ulama asal Papua, yang diusulkan untuk mengisi posisi tersebut.
Pemberhentian Gus Miftah dan Kontroversi "Goblok"
Gus Miftah diberhentikan setelah menuai hujatan dari netizen terkait ucapan kontroversialnya yang menyebutkan kata "goblok" kepada seorang penjual es teh saat sedang berdakwah. Meskipun Gus Miftah kemudian mengklarifikasi bahwa kata tersebut hanya candaan, namun reaksi negatif dari masyarakat sudah terlanjur meluas, bahkan memunculkan petisi yang mendesaknya untuk mundur dari jabatannya.
Kyai Saiful Islam Payage: Figur yang Cocok Mengganti Gus Miftah
Terkait penggantian posisi Gus Miftah, Kyai Saiful Islam Payage dianggap sebagai sosok yang layak menggantikan. Sebagai tokoh yang berasal dari Papua, Kyai Payage memiliki pemahaman mendalam mengenai toleransi dan kerukunan antarumat beragama, yang menjadikannya pilihan tepat untuk menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama.
Kyai Abu Yazid, Pengasuh Pondok Pesantren Anwarul Fawaid Mimika, menyatakan dalam rilisnya pada Selasa (10/12) bahwa Kyai Payage memiliki latar belakang yang sangat relevan untuk posisi tersebut. "Kyai Payage pantas menggantikan Gus Miftah. Beliau berasal dari daerah minoritas Muslim di Papua, yang tentunya telah membentuk sensitivitas yang tinggi terhadap kerukunan beragama," ujar Kyai Abu Yazid.
Latar Belakang dan Pengalaman Kyai Payage
Selain berasal dari Papua, Kyai Payage juga memiliki latar belakang keluarga yang unik, di mana ayahnya adalah seorang Katolik yang taat dan tokoh penting di Wamena. Hal ini memperkuat pengalaman hidupnya dalam menjalin hubungan antarumat beragama yang harmonis, terutama dalam konteks kerukunan di daerah dengan keragaman agama yang tinggi.
Kyai Payage juga memiliki pengalaman signifikan dalam penyelesaian konflik antar umat beragama, seperti yang terlihat dalam perannya saat terjadi konflik di Tolikara. Sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua, Kyai Payage aktif terlibat dalam proses mediasi dan penyelesaian konflik antarumat beragama di daerah tersebut.
Pentingnya Keterlibatan Tokoh Papua dalam Pemerintahan
Presiden Prabowo Subianto, yang sebelumnya telah melibatkan tokoh asal Papua seperti Natalius Pigai dan Ribka Haluk dalam pemerintahan, diharapkan dapat kembali memberi kesempatan kepada putera terbaik Papua yang memiliki kapasitas untuk membantu agenda kerja pemerintah. Kyai Payage dipandang sebagai sosok yang tepat untuk posisi tersebut, mengingat pengalamannya dalam menjaga kerukunan beragama serta kemampuannya untuk merangkul berbagai kalangan tanpa memandang perbedaan.
Pihaknya sangat bangga jika Kyai Payage dapat bergabung dalam pemerintahan. Beliau adalah sosok dari kalangan minoritas yang mampu menyatukan berbagai golongan tanpa membedakan. Pihaknya berharap beliau bisa mendukung kerja-kerja Presiden dalam membangun Indonesia yang lebih baik.
Dengan latar belakang dan rekam jejak yang dimilikinya, Kyai Saiful Islam Payage dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pengganti yang tepat dalam mengemban tugas menjaga kerukunan beragama di Indonesia. (*)