Belum Ditemukan, Tim SAR Hentikan Pencarian ABK Hilang di Laut Pesbar
DIHENTIKAN ; Tim SAR gabungan hentikan pencarian ABK hilang di laut Pesbar. Foto ; dok.--
PESISIR TENGAH - Upaya pencarian terhadap Ivan Permana Putra, anak buah kapal (ABK) KM Bintang Laju Lestari 1 yang dilaporkan terjatuh di laut lepas Pesisir Barat (Pesbar), resmi dihentikan. Setelah lima hari operasi penyisiran dilakukan secara intensif, tim gabungan belum berhasil menemukan keberadaan korban.
Koordinator Pos SAR Tanggamus, Robi Rusliansyah, mengatakan seperti diketahui sebelumnya bahwa insiden tersebut pertama kali dilaporkan pada Minggu, 14 September 2025, sekitar pukul 04.00 Wib.
Saat itu, kapal dengan bobot 188 GT yang dinakhodai Daryanto tengah menuju fishing ground. Ivan diduga terjatuh dari kapal di koordinat 5.46 Lintang Selatan dan 103.32 Bujur Timur. Informasi awal itu diterima dari pengurus kapal di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.
”Sejak laporan diterima, tim langsung dikerahkan untuk melakukan pencarian dengan menyisir wilayah perairan sekitar lokasi kejadian. Area yang kami telusuri meliputi perairan Kuala Stabas, Pulau Pisang, hingga ke titik koordinat jatuhnya korban. Namun, hingga batas akhir pencarian, korban belum berhasil ditemukan,” katanya.
Menurutnya, operasi pencarian dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, mulai dari Basarnas, TNI AL, Polairud, BPBD, serta dukungan para nelayan setempat. Peralatan pencarian juga dikerahkan, termasuk kapal patroli dan perahu nelayan, untuk memaksimalkan pencarian di laut yang memiliki arus cukup kuat.
”Lima hari adalah waktu maksimal sesuai prosedur tetap yang berlaku. Meski demikian, kami tetap berharap ada perkembangan positif dari laporan masyarakat, khususnya nelayan yang beraktivitas di perairan Pesbar,” ujarnya.
Kapal KM Bintang Laju Lestari 1 sendiri diketahui berangkat dari Pelabuhan Perikanan Nizam Zachman, Jakarta, pada Kamis, 11 September 2025. Kapal tersebut berlayar ke arah barat Lampung untuk mencari ikan, namun peristiwa nahas menimpa salah satu ABK di tengah perjalanan. Hingga saat ini, belum ada keterangan lebih lanjut terkait penyebab pasti korban bisa terjatuh dari kapal.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesbar, Imam Habibbudin, S.Hut., M.Si., membenarkan bahwa operasi resmi pencarian telah dihentikan. Keputusan tersebut diambil setelah masa pencarian selama lima hari tidak membuahkan hasil. Pencarian dihentikan sesuai standar operasional prosedur Basarnas.
”Namun, kami tetap melakukan koordinasi dengan nelayan dan masyarakat pesisir. Informasi tentang korban juga terus kami sebarkan agar masyarakat ikut membantu apabila menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” jelasnya.
Ditambahkannya, meski operasi resmi dihentikan, peluang ditemukannya korban masih terbuka. Kondisi laut yang luas membuat kemungkinan temuan masih ada, sehingga kewaspadaan para nelayan sangat diperlukan. Ia juga sudah mengimbau para nelayan agar tetap waspada dan segera melapor jika melihat tanda-tanda keberadaan korban.
”Jika ada temuan, segera dilakukan evakuasi dan disampaikan kepada pihak berwenang agar penanganan dapat dilakukan sesuai prosedur, Untuk itu kami minta partisipasi aktif masyarakat,” pungkasnya.(yayan)