Perhatikan Napas Bayi Baru Lahir yang Berbunyi

NAFAS BAYI : Yang baru lahir terkadang berbunyi, dan dalam banyak kasus, ini merupakan hal yang normal.//Foto: Freepik--

Radarlambar.co.id - Napas bayi yang baru lahir terkadang berbunyi, dan dalam banyak kasus, ini merupakan hal yang normal. Namun, orang tua tetap perlu waspada karena napas berbunyi juga bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan, terutama jika disertai gejala tertentu.

Tidak perlu khawatir jika bayi baru lahir bernapas dengan suara seperti mendengus. Hal ini biasanya disebabkan oleh proses adaptasi bayi dalam menggunakan hidungnya untuk bernapas, yang dapat berlangsung beberapa minggu setelah lahir.

Selain itu, napas berbunyi dapat terjadi akibat lendir yang menumpuk di saluran hidung bayi. Karena saluran pernapasannya belum mampu membersihkan lendir secara optimal, aliran udara yang melewati lendir tersebut dapat menimbulkan suara. Saluran napas yang masih sempit juga mempermudah lendir untuk terperangkap, sehingga menambah kemungkinan munculnya bunyi ketika bayi bernapas.

Namun, orang tua perlu memperhatikan jika napas berbunyi ini disertai gejala seperti sesak, pucat, bibir kebiruan, demam, atau bayi tampak lemas. Ini bisa menjadi tanda bayi mengalami kesulitan bernapas akibat kondisi tertentu, seperti bronkiolitis.

Apa Itu Bronkiolitis?

Bronkiolitis adalah infeksi virus yang menyebabkan peradangan pada bronkiolus, yaitu saluran napas terkecil di paru-paru. Kondisi ini paling sering terjadi pada anak-anak di bawah usia dua tahun, terutama pada bayi berusia 2–6 bulan dan bayi yang lahir prematur.

Gejala bronkiolitis meliputi:

* Batuk
* Hidung tersumbat atau banyak lendir
* Napas pendek dan cepat selama lebih dari dua hari
* Suara mengi saat bernapas
* Demam
* Rewel atau sulit tidur
Walaupun bronkiolitis biasanya ringan, beberapa bayi dengan kondisi tertentu, seperti bayi prematur atau yang memiliki kelainan jantung bawaan, dapat mengalami gejala yang lebih parah.

Penanganan Bronkiolitis

Jika napas berbunyi disebabkan oleh bronkiolitis, perawatan medis mungkin diperlukan. Dokter dapat membantu dengan menyedot lendir dari saluran napas atau memberikan oksigen untuk memperbaiki pernapasan bayi. Cairan infus juga dapat diberikan untuk mencegah dehidrasi.

Pada kasus yang ringan, perawatan dapat dilakukan di rumah dengan langkah berikut:

* Memberikan ASI lebih sering untuk menjaga daya tahan tubuh bayi.
* Membersihkan lendir di hidung bayi dengan larutan garam steril.
* Menjauhkan bayi dari paparan debu, asap rokok, dan udara kotor lainnya.
* Menciptakan suasana yang nyaman agar bayi bisa beristirahat dengan baik.

Bronkiolitis biasanya membaik dalam 10–14 hari tanpa memerlukan antibiotik, karena penyakit ini disebabkan oleh virus. Jika bayi mengalami demam, obat seperti paracetamol dapat diberikan sesuai anjuran dokter.

Agar bayi lebih nyaman bernapas saat tidur, posisikan kepala bayi sedikit lebih tinggi. Namun, hindari penggunaan bantal pada bayi di bawah satu umur satu tahun.

Kapan Harus Membawa Bayi ke Dokter?

Meskipun napas berbunyi pada bayi sering kali normal, orang tua perlu memantau kondisi ini dengan seksama. Segera konsultasikan ke dokter jika bayi tampak kesulitan bernapas, kulitnya terlihat pucat atau kebiruan, atau bayi tidak mau menyusu.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan