Kopi Indonesia di Panggung Dunia: Suradi dan Komitmennya pada Petani Lokal

Kopi Indonesia mendunia. Foto/net--

Radarlambar.bacakoran.co -Bau kopi yang khas menyebar begitu memasuki basement Pasar Santa, Jakarta Selatan, mengundang siapa saja untuk melangkah lebih dekat. Di balik suasana pasar tradisional yang kini menjadi salah satu pusat kreatif di Jakarta, terdapat sebuah kios bernama Dunia Kopi yang sudah berdiri sejak 2000. Pemiliknya, Suradi, merupakan sosok yang tak hanya menjual kopi, tetapi juga semangat dan kecintaan terhadap kopi Indonesia.

Suradi mengenang perjalanan awalnya yang dimulai dengan hanya tiga toples kopi yang diperoleh dari petani lokal. Kini, kiosnya menjual lebih dari 1 ton kopi setiap hari. Harga biji kopi di kios Dunia Kopi cukup terjangkau, mulai dari Rp 13 ribu untuk 100 gram, hingga kopi dengan kualitas juara dunia yang harganya bisa mencapai Rp 80 ribu untuk 100 gram.

Sebagai pelopor, Suradi tidak hanya berfokus pada penjualan, tetapi juga mengedukasi petani kopi lokal dari berbagai daerah, seperti Aceh hingga Papua. Ia mengajarkan mereka cara meningkatkan kualitas kopi untuk memperoleh harga yang lebih baik. Selain itu, Suradi juga memiliki kebun kopi percontohan seluas 1 hektare di Jawa Barat, dan lebih memilih memberikan kepastian harga serta pasar yang stabil bagi petani, ketimbang membeli lahan mereka.

Suradi percaya bahwa kopi Indonesia memiliki keunggulan tersendiri, mirip dengan ayam kampung. Ia menyebutkan bahwa kopi Indonesia cenderung lebih khas, manis, dan fruity, dengan metode organik yang tidak dimiliki negara-negara penghasil kopi besar seperti Brasil atau Vietnam.

Dalam hal ekspor, Suradi sangat optimis. Permintaan kopi Indonesia baik di dalam maupun luar negeri terus meningkat. Suradi baru-baru ini mengirim kopi ke berbagai negara seperti China, Korea, Jepang, Bulgaria, dan Arab Saudi. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan angka ekspor kopi Indonesia juga meningkat, mencapai 342,33 ribu ton pada periode Januari-September 2024. Namun, meski ekspor meningkat, produktivitas kopi Indonesia masih tertinggal jauh dari negara pesaing, seperti Vietnam dan Brasil.

Meskipun Indonesia kini berada di peringkat ketiga dunia dalam hal produksi kopi, Suradi tetap yakin bahwa kopi Indonesia akan tetap diminati di pasar global. Ia menilai kopi Indonesia memiliki keunikan rasa yang tidak dapat ditiru oleh kopi dari negara lain, meski harus bersaing dengan negara-negara besar penghasil kopi.

Dengan keyakinan dan semangatnya, Suradi terus menjaga api kopi Indonesia agar tetap menyala, sambil membawa kopi nusantara lebih dikenal dunia. (*)



Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan