Demam Naik-Turun Bisa Menjadi Gejala Tiga Penyakit Ini

DEMAM : Yang bersifat naik-turun tidak boleh dianggap remeh. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit infeksi, seperti tifus, malaria, atau terkena demam berdarah. Foto Freepik--

Radarlambar.bacakoran.co - Demam yang bersifat naik-turun tidak boleh dianggap remeh. Kondisi tersebut bisa menjadi tanda adanya penyakit infeksi, seperti tifus, malaria, atau terkena demam berdarah.

Kondisi demam naik-turun ditandai dengan fluktuasi suhu tubuh, di mana demam bisa muncul hari ini, reda esok hari, dan kembali lagi. Dalam sehari pun, suhu tubuh dapat berubah-ubah.

Penyebab Demam Naik-Turun

Ada beberapa penyakit yang umum menyebabkan demam naik-turun, yaitu:

1. Tifus

Infeksi bakteri Salmonella dan menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan ternjadinya gelaja tifus. Penyakit ini sering ditemukan di area dengan sanitasi buruk dan keterbatasan air bersih.

Penyakit tifus bisa muncul gelaja  7-14 hari setelah infeksi seperti :

• Demam tinggi hingga 39-40°C yang bersifat naik-turun.
• Nyeri perut.
• Diare atau sulit buang air besar.
• Kelelahan.

Suhu tubuh penderita tifus cenderung lebih rendah di pagi hari dan kembali naik pada sore atau malam hari, dengan intensitas yang meningkat seiring waktu. Penanganan medis  diperlukan untuk mencegah komplikasi yang sangat serius.

2. Demam Berdarah

Demam berdarah  karena virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah  sering terjadi selama musim hujan dan memiliki gejala seperti:

• Demam tinggi 40°C dan  suhu panas pada tubuh naik turun selama 2-7 hari pertama.

• Muncul bintik merah pada area kulit dan wajah kemerahan.

• Sakit kepala di sertai dengan  nyeri di belakang mata  serta nyeri otot dan juga sendi.

• Penurunan jumlah trombosit yang dapat menyebabkan mimisan atau perdarahan lainnya.

• Demam sering kali turun setelah beberapa hari, namun bisa kembali meningkat meskipun tidak setinggi sebelumnya.

3. Malaria

Malaria penyakit endemik di wilayah tropis yang disebabkan karena parasit Plasmodium yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Anopheles.

Gejala malaria umumnya meliputi:

• Demam  sering naik-turun siklus 24-72 jam tergantung jenis parasit.

• Menggigil, berkeringat, dan merasa lelah.

• Sakit kepala, nyeri otot, dan muntah.

Demam malaria biasanya dimulai dengan rasa dingin dan menggigil, diikuti demam tinggi yang berlangsung hingga 6-12 jam sebelum tubuh kembali berkeringat.

Penyebab Lain

Selain tiga penyakit di atas, demam naik-turun juga dapat disebabkan oleh infeksi lain, seperti COVID-19, leptospirosis, brucellosis, atau hepatitis virus. Sindrom demam periodik yang bersifat genetik juga bisa menjadi penyebabnya.

Penanganan Awal

Saat mengalami demam, penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih atau minuman elektrolit. Cairan elektrolit  sangat membantu menggantikan cairan pada tubuh yang hilang akibat keringat.

Jika demam masih menggalami gejala  naik-turun dan  disertai gejala lain, seperti batuk, sesak napas, atau lemas, segera konsultasikan ke dokter. Pemeriksaan lebih lanjut, seperti tes darah dan urine, diperlukan untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan