Wah! Kawasan Industri Nikel RI Ini Sudah Tanam Modal Hingga Rp552 Triliun
Ilustrasi industri nikel di Indonesia Morowali Industrial Park. Foto Dok/Net--
Radarlambacar.bacakoran.co- PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) telah mencatatkan total investasi senilai US$ 34,3 miliar atau setara Rp 552,2 triliun sejak tahun 2015 hingga Agustus 2024.
Angka tersebut disampaikan oleh Direktur Komunikasi IMIP, Emilia Bassar, dalam acara Press Briefing yang digelar di Jakarta.
Emilia menyebut bahwa akumulasi investasi dari 2015 hingga 2024 mencapai US$ 34,3 miliar. Dengan kurs saat ini yakni Rp 16.100 per US$, maka semua bisa menghitung totalnya.
Berdasarkan paparan Emilia, investasi IMIP terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Pada 2022-2023, nilai investasi bertambah US$ 0,54 miliar atau setara Rp 8,69 triliun. Sedangkan, untuk periode 2023-2024, kenaikan signifikan tercatat sebesar US$ 4,16 miliar atau setara Rp 66,9 triliun.
IMIP juga berkontribusi signifikan terhadap pendapatan negara. Emilia mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, perusahaan menyetorkan pajak sebesar US$ 1,16 miliar atau sekitar Rp 18,56 triliun (kurs Rp 16.000).
Untuk tahun-tahun sebelumnya, setoran pajak IMIP juga menunjukkan tren peningkatan:
- 2022: US$ 1,32 miliar (Rp 21,12 triliun)
- 2021: US$ 655 juta (Rp 10,48 triliun)
IMIP turut memberikan kontribusi besar melalui devisa hasil ekspor. Hingga November 2024, perusahaan mencatat devisa ekspor sebesar US$ 14,45 miliar atau Rp 232,6 triliun. Namun, angka ini sedikit lebih rendah dibanding tahun sebelumnya, yaitu:
- 2023: US$ 15,49 miliar (Rp 249,3 triliun)
- 2022: US$ 15,03 miliar (Rp 241,9 triliun)
Emilia menjelaskan, capaian ini mencerminkan peran IMIP dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, baik melalui investasi, pajak, maupun devisa ekspor.
"Semua ini menunjukkan bahwa kawasan industri di Morowali tidak hanya menjadi pusat pengembangan nikel, tetapi juga motor ekonomi bagi Indonesia," pungkasnya. (*)