Dukung Peningkatan Literasi dan Ekonomi, Gedung Perpustakaan Senilai Rp10 Miliar Diresmikan
Gedung Perpustakaan Daerah yang terletak di Komplek Perkantoran Pemkab diresmikan Pj Bupati Nukman dihadiri anggota Komisi V DPR RI Mukhlis Basri. Foto Dok Diskominfo--
BALIKBUKIT – Kabupaten Lampung Barat kini memiliki gedung perpustakaan megah yang dibangun dengan dana sebesar Rp10,18 miliar. Pembangunan gedung ini merupakan upaya nyata Pemerintah Kabupaten Lampung Barat untuk meningkatkan literasi dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di daerah tersebut.
Gedung Perpustakaan Daerah yang terletak di Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Lampung Barat, Kelurahan Way Mengaku, Kecamatan Balik Bukit, diresmikan pada Kamis (19/12/2024) oleh Penjabat (Pj) Bupati Lampung Barat Drs. Nukman, M.M.
Peresmian gedung yang dilaksanakan dengan khidmat itu ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Pj. Bupati Nukman, yang kemudian dilanjutkan dengan pengguntingan pita bersama Anggota DPR RI Komisi V, Drs. Mukhlis Basri, M.M.
Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Kabid Layanan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Lampung, Peri Dermawan, serta berbagai tokoh masyarakat, seperti Ketua TP PKK Dra. Zelda Naturi Nukman dan Kepala Perangkat Daerah, Camat, kepala sekolah, dan perwakilan masyarakat setempat.
Pembangunan gedung perpustakaan ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Reguler Perpustakaan Daerah Tahun 2024. Keberhasilan Lampung Barat dalam mendapatkan bantuan dana untuk pembangunan gedung perpustakaan ini patut dibanggakan, karena daerah ini merupakan satu-satunya wilayah di Provinsi Lampung yang menerima program pembangunan perpustakaan dari Pemerintah Pusat tahun ini.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Nukman menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (RI) atas bantuan yang telah diberikan. Ia berharap dengan adanya gedung perpustakaan baru ini, minat baca masyarakat Lampung Barat akan meningkat, dan pada akhirnya akan mendukung daerah ini untuk menjadi Kabupaten Literasi yang lebih maju.
Lebih lanjut, Nukman menekankan bahwa perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai sarana untuk membaca, tetapi juga sebagai pusat inklusi sosial yang dapat meningkatkan perekonomian daerah. Ia menyebutkan bahwa perpustakaan berperan penting dalam mendorong peningkatan SDM, yang merupakan kunci utama untuk kemajuan daerah.
Melalui lima tingkatan literasi yang dikembangkan oleh perpustakaan, masyarakat dapat memperoleh pengetahuan yang bermanfaat, mulai dari kemampuan dasar membaca dan menulis hingga penguasaan keterampilan yang bisa bersaing di tingkat global.
”Perpustakaan adalah media penerang bagi perkembangan intelektual masyarakat. Dengan perpustakaan, kita mengembangkan literasi di berbagai bidang, yang tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan, tetapi juga memperkuat daya saing dan kesejahteraan masyarakat," ujar Nukman.
Nukman juga mengajak masyarakat Lampung Barat untuk memanfaatkan gedung perpustakaan sebagai tempat untuk meningkatkan pengetahuan dan sebagai wadah untuk para pencinta literasi dalam mewujudkan masyarakat sejahtera berbasis inklusi sosial.
Sementara, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Lampung Barat, Syafaruddin, S.Pd., M.Pd., menyampaikan harapan serupa. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para guru, untuk aktif menghidupkan fungsi perpustakaan tersebut.
Menurutnya, keberhasilan gedung perpustakaan yang megah ini tidak hanya bergantung pada fasilitasnya, tetapi juga pada partisipasi semua pihak, termasuk sekolah, masyarakat, dan instansi terkait.
”Keberadaan gedung yang luar biasa ini harus dimanfaatkan dengan baik. Kami berharap dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan potensi yang ada, termasuk ruang-ruang yang tersedia di dalamnya. Jika perlu, kami siap membuatkan proposal kerjasama,” ujarnya.
Dengan diresmikannya Gedung Perpustakaan Lampung Barat ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan dalam meningkatkan kualitas literasi, pengetahuan, dan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan bahwa kesuksesan pembangunan ini tidak akan tercapai tanpa dukungan penuh dari semua pihak, baik itu pemerintah, masyarakat, maupun lembaga pendidikan. *