Keluarga Sandera Israel Desak Kesepakatan Tawanan, Ancam Gugat Netanyahu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu --

Radarlamba.bacakoran.co -Pada Kamis, 26 Desember 2024, keluarga dari para sandera Israel yang berada di Gaza mengancam akan membawa kasus ini ke Pengadilan Tinggi Israel jika Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terus menghalangi upaya untuk mencapai kesepakatan pertukaran tawanan dengan Hamas. Dalam surat yang mereka kirimkan kepada Netanyahu, keluarga tersebut menuduh perdana menteri menghambat negosiasi yang dapat menyelamatkan nyawa orang-orang yang mereka cintai.

Surat tersebut menyatakan, “Menolak untuk mengakhiri perang berarti mengorbankan para sandera dan mengurangi kesempatan mereka untuk kembali hidup-hidup.” Keluarga-keluarga ini menuntut agar pemerintah Israel segera mengambil langkah untuk mewujudkan pertukaran tawanan dengan Hamas, yang menurut mereka sangat penting untuk menyelamatkan para sandera yang kini berada di bawah kendali Hamas di Gaza.

Sebelumnya, Hamas mengungkapkan bahwa gencatan senjata dan pertukaran tawanan yang sempat disepakati tertunda karena syarat-syarat baru yang diajukan oleh Israel. Netanyahu sendiri telah mengisyaratkan bahwa tim negosiasi Israel sedang melakukan konsultasi dengan pihak Qatar terkait kesepakatan ini, tetapi pengumuman ini justru menambah ketegangan karena dinilai hanya bagian dari penundaan negosiasi yang sudah berlangsung lama.

Sejak gencatan senjata singkat pada akhir November 2023, Netanyahu tetap mengklaim adanya kemajuan dalam negosiasi, namun tetap melanjutkan operasi militer di Gaza, yang menjadi sumber ketegangan antara pemerintah Israel dan pihak yang menginginkan penghentian perang serta pertukaran tawanan. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan