Pemupukan Berimbang, Solusi Efektif Menghadapi Keterbatasan Pupuk
Pemupukan berimbang pada tanaman.//Foto: Freepik--
Radarlambar.Bacakoran.co - Keterbatasan pupuk bersubsidi dan tingginya harga bahan baku impor menjadi salah satu kendala utama dalam sektor pertanian di Indonesia.
Sebagai negara agraris, permasalahan ini sangat memengaruhi produktivitas tanaman pangan, terutama padi, yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Untuk mengatasi kendala tersebut, salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah pemupukan berimbang, yang terbukti mampu meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk sekaligus menjaga hasil panen.
Pemupukan berimbang berfokus pada penerapan pupuk berdasarkan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Pendekatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan hasil panen tetapi juga mencegah pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk yang berlebihan.
Dengan teknologi modern seperti Smart Soil Sensing Kit (S3K), petani dapat mengukur kadar hara tanah dengan lebih cepat dan akurat. Selain itu, analisis lebih mendalam juga dapat dilakukan melalui laboratorium yang telah terakreditasi.
Pentingnya pemupukan berimbang juga diiringi dengan langkah reformulasi pupuk majemuk. Misalnya, komposisi pupuk NPK yang sebelumnya 15-15-15 kini disesuaikan menjadi 15-10-12. Penyesuaian ini mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku fosfor (P) dan kalium (K) yang diimpor, sekaligus memastikan kebutuhan tanaman terpenuhi dengan lebih tepat. Pupuk hasil reformulasi ini dirancang agar sesuai untuk berbagai kondisi tanah sawah di Indonesia, sehingga penggunaannya lebih efisien.
Dalam mendukung distribusi pupuk tepat sasaran tentu diperlukan data yang akurat. Karena itu, dilakukan pembaruan Peta Status Hara Tanah Sawah berskala 1:50.000. Data ini sangat penting untuk memastikan alokasi pupuk bersubsidi sesuai kebutuhan daerah dan kondisi tanah, sehingga penggunaan pupuk dapat dimaksimalkan tanpa pemborosan.
Melalui penerapan pemupukan berimbang, sektor pertanian Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan produktivitas secara berkelanjutan. Inovasi ini menjadi salah satu kunci penting dalam mewujudkan pertanian modern yang lebih efisien, mandiri, dan ramah lingkungan.(*)