Ilmuwan Ungkap Dampak Pemanasan Global: Ancaman Ekosistem dan Kehidupan Manusia
IKAN - Mati di pinggir pantai.// Foto : IStock--
Radarlambar.Bacakoran.co – Kehidupan di bumi terus menghadapi ancaman serius akibat pemanasan global. Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari University of British Columbia mengungkapkan potensi kehancuran ekosistem yang semakin nyata, terutama akibat meningkatnya infeksi bakteri dan jamur pada hewan berdarah dingin seperti ikan, serangga, dan terumbu karang.
Penelitian ini menunjukkan bahwa perubahan iklim tidak hanya berdampak pada cuaca ekstrem, tetapi juga memperbesar risiko bagi berbagai spesies hewan yang tergantung pada suhu lingkungan. Kenaikan suhu global berpotensi memicu tingkat kematian lebih tinggi pada hewan-hewan ini, yang pada akhirnya mengancam keanekaragaman hayati dunia.
Hewan Berdarah Dingin Paling Rentan
Dr. Kayla King dan Jingdi (Judy) Li, peneliti utama dalam studi ini, menganalisis lebih dari 60 penelitian eksperimental yang melibatkan 50 spesies hewan berdarah dingin. Spesies tersebut meliputi ikan, moluska, serangga, dan terumbu karang yang merupakan bagian penting dari ekosistem global.
Penelitian ini menggunakan model statistik untuk memahami hubungan antara kenaikan suhu dan tingkat kematian akibat infeksi. Hasilnya, hewan berdarah dingin yang terinfeksi bakteri lebih berisiko mengalami kematian pada suhu tinggi dibandingkan dengan kondisi normal. Sementara itu, hewan yang terinfeksi jamur menunjukkan pola kematian yang dipengaruhi oleh kisaran suhu tertentu, terutama saat suhu mendekati batas optimal bagi pertumbuhan jamur tersebut.
Ancaman bagi Ekosistem Global
Peneliti menegaskan bahwa ekosistem yang terganggu akibat pemanasan global akan memberikan dampak domino, termasuk terhadap kehidupan manusia. Hewan berdarah dingin yang merupakan bagian integral dari rantai makanan dan ekosistem menjadi indikator penting untuk memahami efek jangka panjang dari perubahan iklim ini.
Dr. Li menyoroti perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami dampak pemanasan global terhadap hewan berdarah panas, termasuk manusia. Dimana ketika keragaman hayati terganggu, maka efeknya pasti akan merembet ke elemen lain dalam ekosistem yang pada akhirnya dapat mengancam keberlangsungan hidup manusia.
Memperingatkan Risiko Kiamat Ekologis
Para ilmuwan berharap temuan ini menjadi peringatan bagi dunia untuk mengambil langkah lebih serius dalam mengatasi pemanasan global. Langkah-langkah mitigasi dan adaptasi perlu segera dilakukan untuk melindungi keanekaragaman hayati yang merupakan fondasi penting bagi keseimbangan ekosistem planet ini.
Penelitian ini menegaskan kembali bahwa dampak perubahan iklim bukan sekadar masalah lingkungan, melainkan ancaman besar terhadap keberlangsungan seluruh kehidupan di bumi. (*)