Meningkatkan Hasil Panen Dengan Akuaponik Bioflok

Akuaponik.Foto --Pixabay--

Radarlambar.Bacakoran.co - Dalam dunia pertanian yang terus berkembang, teknik akuaponik semakin populer sebagai solusi cerdas dalam memaksimalkan penggunaan lahan yang terbatas.

Sistem ini memungkinkan petani untuk memanen ikan dan sayur dalam satu waktu, berkat keterkaitan antara ekosistem ikan dan tanaman yang saling mendukung.

Salah satu teknik terbaru yang memberikan hasil maksimal adalah akuaponik bioflok, yang mampu meningkatkan hasil panen ikan hingga sepuluh kali lipat, sebuah inovasi yang sangat menguntungkan bagi petani.

Biasanya, sistem akuaponik dapat menghasilkan sekitar 50 hingga 100 ekor ikan dan 10 kilogram sayuran per 30 pot tanaman dalam satu meter persegi lahan. Namun, dengan penerapan teknik bioflok, hasil ikan bisa meningkat drastis.

Teknik ini telah diterapkan dalam budidaya ikan air tawar, seperti ikan lele, dan berfokus pada peran mikroorganisme dalam menjaga keseimbangan ekosistem kolam ikan. Mikroorganisme yang sengaja dikembangkan di dalam kolam berfungsi untuk mengolah limbah ikan menjadi gumpalan-gumpalan kecil yang bisa dimanfaatkan sebagai pakan alami bagi ikan.

Cara kerja bioflok dimulai dengan pemeliharaan mikroorganisme yang berkembang biak di dalam kolam. Mikroorganisme ini bisa dipacu dengan pemberian probiotik dan penggunaan aerator. Aerator adalah alat yang berfungsi untuk menyuplai oksigen sekaligus mengaduk air, sehingga kualitas air tetap terjaga. Limbah yang dihasilkan oleh ikan akan diubah oleh mikroorganisme menjadi pakan alami yang mendukung pertumbuhan ikan dan menjaga kualitas air kolam tetap bersih dan sehat.

Proses budidaya akuaponik bioflok dimulai dengan pengisian kolam hingga ketinggian 80 hingga 100 cm. Setelah itu, pada hari kedua, probiotik seperti Bacillus sp. dan Azotobacter sp. ditambahkan dalam dosis yang tepat. Pada hari ketiga, molase diberikan untuk membantu pertumbuhan mikroorganisme.

Selain itu, penambahan dolomit pada malam hari juga penting untuk menyeimbangkan pH air dalam kolam. Setelah proses ini, kolam dibiarkan selama 7 hingga 10 hari untuk memastikan mikroorganisme berkembang dengan baik.

Pemberian pakan ikan dilakukan dengan menggunakan pakan yang sudah difermentasi dengan probiotik, yang akan meningkatkan nilai gizinya. Pakan diberikan secara teratur pada pagi dan sore hari, dengan takaran yang disesuaikan dengan ukuran ikan. Ikan juga perlu dipuasakan satu kali dalam seminggu untuk memastikan metabolisme mereka berjalan dengan maksimal.

Keuntungan utama dari sistem akuaponik bioflok adalah hasil panen yang melimpah. Dalam waktu sekitar 40 hari, petani sudah bisa memanen ikan lele dan sayuran secara bersamaan.

Teknik ini tidak hanya meningkatkan hasil produksi, tetapi juga membantu petani untuk memaksimalkan penggunaan lahan dan sumber daya yang ada, menjadikannya pilihan yang sangat efisien dan berkelanjutan.

Dengan meningkatkan hasil panen ikan dan sayuran secara bersamaan, teknik ini membuka peluang besar bagi petani untuk mengembangkan usaha pertanian mereka dengan cara yang lebih efisien dan menguntungkan. Teknologi ini menjadi salah satu alternatif terbaik untuk meningkatkan produksi pangan secara berkelanjutan di era modern.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan