Potensi Penggunaan Kotoran Manusia dan Hewan sebagai Pupuk untuk Pertanian di Masa Depan
Potensi Penggunaan Kotoran Manusia dan Hewan sebagai Pupuk untuk Pertanian di Masa Depan.//Foto Dok/Net ---
Radarlambar.Bacakoran.co - Populasi manusia yang diperkirakan mencapai 10 miliar pada tahun 2050 memunculkan tantangan besar dalam mencukupi kebutuhan pangan global. Salah satu solusi yang kini mulai dilirik oleh ilmuwan adalah pemanfaatan kotoran manusia dan hewan sebagai bahan untuk pupuk pertanian. Penelitian terkini menunjukkan bahwa daur ulang kotoran ini bisa mengurangi ketergantungan pada pupuk fosfor dan bahan bakar fosil, yang saat ini masih banyak digunakan dalam pertanian.
Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Sustainability pada 26 November 2024, para ilmuwan menganalisis bagaimana kotoran manusia dan ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk yang berguna bagi tanaman. Johannes Lehmann, profesor di School of Integrative Plant Science, College of Agriculture and Life Sciences (CALS), menjelaskan bahwa banyak negara yang seharusnya sudah bisa memenuhi kebutuhan pupuk mereka jika mau mendaur ulang kotoran secara efektif.
Studi tersebut mengungkapkan bahwa data besar dari berbagai sumber, seperti FAOSTAT dan peta satelit, menunjukkan adanya potensi besar yang belum dimanfaatkan dalam daur ulang kotoran. Peneliti menemukan bahwa banyak negara yang memiliki jumlah nutrisi berlimpah, tetapi tidak mengelolanya dengan baik. Hal ini sering disebabkan oleh biaya transportasi yang tinggi, yang membuat kotoran ternak sulit digunakan secara optimal.
Peneliti juga menyebutkan bahwa mendaur ulang kotoran manusia dan ternak dapat mengurangi ketergantungan global pada pupuk mineral. Analisis mereka menunjukkan bahwa 13% dari kebutuhan nutrisi tanaman di dunia dapat dipenuhi dengan memanfaatkan kotoran yang selama ini terabaikan, yang berarti pengurangan impor pupuk hingga 41% untuk nitrogen, 3% untuk fosfor, dan 36% untuk kalium.
Selain itu, penggunaan kotoran yang didaur ulang juga memiliki manfaat lingkungan. Proses ini dapat membantu mengurangi pencemaran air dan tanah akibat limbah pertanian yang mencemari sumber air. Lehmann menambahkan bahwa konsep ekonomi sirkular yang menghubungkan konsumsi pangan dan pertanian sangat penting untuk masa depan, terutama untuk memenuhi kebutuhan pangan lebih dari 10 miliar orang pada 2050.
Namun, masalah persepsi masyarakat terhadap penggunaan kotoran manusia sebagai pupuk masih menjadi tantangan. Meski demikian, para peneliti berpendapat bahwa pendekatan ini sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekologis dan menciptakan sistem pertanian yang lebih berkelanjutan.(*)