Waspada Bahaya Penyakit Bell's Palsy: Penyebab, Gejala, dan Cara Penanganannya

Penyakit Bell's Palsy : Kondisi yang perlu diwaspadai meskipun tidak berbahaya secara langsung. Foto : Dok/Net--

Radarlambar.bacakoran.co -Bell's Palsy merupakan kondisi yang bisa menyebabkan kelemahan atau kelumpuhan sementara pada otot-otot wajah. Penyakit ini terjadi akibat peradangan atau kerusakan pada saraf wajah (saraf kranial ketujuh) yang mengontrol gerakan otot di satu sisi wajah. Meskipun Bell's Palsy umumnya tidak mengancam jiwa, dampaknya dapat memengaruhi kualitas hidup seseorang, terutama secara emosional dan sosial.  

Penyebab Bell's Palsy
Penyebab pasti Bell's Palsy belum sepenuhnya diketahui, tetapi para ahli percaya bahwa kondisi ini sering dikaitkan dengan:  
1. Infeksi Virus
   Virus seperti herpes simplex (penyebab herpes labialis) sering kali menjadi pemicu utama peradangan pada saraf wajah. Virus lainnya, seperti varicella -zoster (penyebab cacar air dan herpes zoster), juga dapat berkontribusi.  
   
2. Gangguan Imun  
   Sistem imun yang terlalu aktif dapat menyerang jaringan saraf wajah, menyebabkan peradangan.  

3. Kondisi Penyerta
   Orang dengan diabetes, hipertensi, atau infeksi pernapasan lebih rentan terkena Bell's Palsy.  

Gejala Bell's Palsy
Gejala Bell's Palsy biasanya muncul secara tiba-tiba dan memengaruhi salah satu sisi wajah. Beberapa gejala utama meliputi:  
1. Kelumpuhan atau Kelemahan pada Satu Sisi Wajah
   Salah satu sisi wajah tampak turun, terutama saat mencoba tersenyum atau menutup mata.  

2. Kesulitan Menggerakkan Wajah
   Kesulitan mengedipkan mata, mengerutkan dahi, atau mengunyah makanan.  

3. Mati Rasa atau Kesemutan
   Beberapa orang merasa mati rasa atau kesemutan di bagian wajah yang terkena.  

4. Nyeri atau Ketidaknyamanan
   Nyeri di sekitar rahang atau belakang telinga.  

5. Gangguan Indera
   Penurunan kemampuan mencium, merasa, atau mendengar di sisi yang terkena.  

-Bahaya Bell's Palsy jika Tidak Ditangani
Meskipun sebagian besar kasus Bell's Palsy sembuh sepenuhnya dalam beberapa minggu hingga bulan, ada risiko komplikasi jika tidak ditangani dengan baik:  
1. Kontraktur Otot Wajah  
   Kelumpuhan otot dapat menyebabkan otot wajah menjadi kaku atau tegang secara permanen.  

2. Kerusakan Mata
   Ketidakmampuan menutup mata sepenuhnya dapat menyebabkan iritasi, infeksi, atau kerusakan pada kornea.  

3. Gangguan Emosional
   Perubahan penampilan wajah dapat memengaruhi kepercayaan diri dan kesehatan mental.  

-Cara Penanganan Bell's Palsy
1. Pengobatan Medis  
   - Kortikosteroid seperti prednison sering diresepkan untuk mengurangi peradangan pada saraf wajah.  
   - Antivirus dapat diberikan jika infeksi virus dicurigai sebagai penyebabnya.  

2. Terapi Fisik  
   Latihan ringan pada otot wajah dapat membantu mempercepat pemulihan. Fisioterapis dapat memberikan panduan tentang gerakan yang aman.  

3. Penggunaan Pelindung Mata
   Jika mata tidak dapat menutup, gunakan pelumas mata atau penutup mata untuk mencegah kekeringan.  

4. Akupunktur dan Terapi Alternatif
   Beberapa orang merasa terapi akupunktur membantu merangsang saraf dan mempercepat pemulihan.  

5. Konsultasi Psikologis
   Dapatkan dukungan emosional untuk menghadapi dampak psikologis dari Bell's Palsy.  

Pencegahan Bell's Palsy
Karena penyebab Bell's Palsy belum sepenuhnya dipahami, langkah pencegahan khusus sulit ditentukan. Namun, menjaga kesehatan saraf wajah dengan:  
- Mengelola stres dengan baik.  
- Menghindari infeksi virus dengan pola hidup sehat.  
- Mengontrol penyakit penyerta seperti diabetes dan hipertensi.  

Bell's Palsy adalah kondisi yang perlu diwaspadai meskipun tidak berbahaya secara langsung. Jika mengalami gejala seperti kelumpuhan wajah, segera konsultasikan ke dokter untuk diagnosis dan pengobatan. Dengan penanganan yang tepat, sebagian besar penderita Bell's Palsy dapat pulih sepenuhnya dan kembali menjalani hidup normal. Jangan abaikan tanda-tandanya, karena kesehatan wajah adalah bagian penting dari kesejahteraan kita.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan