Trump Kembali Tetapkan Houthi sebagai Organisasi Teroris Setelah Dicabut Biden
PRESIDEN - Amerika Donald Trump.-Foto.Antara/Anadolu-----
Radarkambar.bacakoran.co – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menetapkan kelompok Houthi Yaman sebagai Organisasi Teroris Asing (FTO) pada Rabu, 22 Januari 2025. Keputusan ini diumumkan langsung oleh Gedung Putih dalam sebuah pernyataan resmi.
Sebelumnya, pemerintahan Joe Biden sempat mencabut status tersebut pada 16 Februari 2021, dengan alasan kemanusiaan dan untuk memfasilitasi bantuan internasional ke Yaman. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, serangan Houthi terhadap kapal perang dan kapal dagang di Laut Merah meningkat tajam, yang akhirnya mendorong Trump untuk kembali memasukkan kelompok tersebut ke dalam daftar teroris.
Menurut pernyataan Gedung Putih, kelompok Houthi telah menargetkan kapal perang Angkatan Laut AS puluhan kali sejak 2023, serta mengancam keselamatan warga sipil dan personel Amerika di Timur Tengah. Selain itu, aksi mereka juga membahayakan mitra regional AS dan stabilitas perdagangan maritim global.
Seorang pejabat senior pemerintahan AS menjelaskan bahwa kebijakan baru ini bertujuan untuk menekan kemampuan dan sumber daya kelompok Houthi. "Amerika Serikat akan bekerja sama dengan mitra regional untuk menghilangkan operasi Houthi dan mengakhiri serangan mereka terhadap kepentingan Amerika serta pengiriman maritim di Laut Merah," ungkap pejabat tersebut.
Sebagai bagian dari kebijakan ini, dalam waktu 30 hari setelah perintah dikeluarkan, Menteri Luar Negeri AS diwajibkan menyerahkan laporan kepada Presiden melalui Dewan Keamanan Nasional mengenai status penunjukan Houthi sebagai organisasi teroris, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang AS. Selain itu, USAID dan Departemen Luar Negeri akan meninjau keterlibatan organisasi internasional dan mitra PBB yang beroperasi di Yaman untuk memastikan tidak ada dana yang mengalir ke kelompok Houthi.
Langkah ini juga berimplikasi pada bantuan kemanusiaan di Yaman, yang selama ini bergantung pada kerja sama dengan organisasi internasional. USAID diminta mengidentifikasi entitas yang memiliki hubungan dengan kelompok Houthi dan menghentikan pendanaan yang berpotensi mendukung kelompok tersebut.
Seorang analis kebijakan Timur Tengah menyatakan bahwa keputusan ini kemungkinan akan memperburuk ketegangan di wilayah tersebut. "Langkah Trump ini menandakan pendekatan lebih keras terhadap Houthi, tetapi juga bisa mempersulit upaya diplomasi dan bantuan kemanusiaan di Yaman," ujarnya.