Nowo Hadiri Gebyar Kesenian Kuda Lumping, Karya Budaya Turonggo Jati
0201--
WAYTENONG - Tutup Tahun 2023 kemarin, Camat Waytenong, Kabupaten Lampung Barat Nowo Wibawono, S.Pd, M.Pd., melakukan peresmian sekaligus gebyar perdana paguyuban seni paguyuban jawa Kuda Lumping Karya Budaya Turonggo Jati, Argosari, Pekon Padangtambak Minggu (31 Desember 2023).
Seperti diketahui dalam menjaga serta merawat seni tradisional maka Paguyuban Kuda Lumping Karya Budaya, Turonggo Jati terus melakukan pembinaan khususnya kepada anak-anak muda yang mempunyai jiwa seni.
Hadir dalam acara Pemangku Argo Sari mendampingi Peratin Padang Tambak Umar Suki, seluruh aparatur pekon, Ketua Paguyuban Kuda Lumping Budi Utomo, serta Sesepuh-sesepuh Masyarakat.
Nowo Wibowono dalam sambutannya ucapan selamat atas persemian paguyuban kesenian tradisional Kuda Lumping Karya Budaya Turonggo Jati, Argo Sari yang telah diresmikan hari ini semoga kedepannya semakin eksis dalam memberikan hiburan bagi masyarakat Padang Tambak, khususnya Kecamatan Waytenong umumnya.
Camat juga menyampaikan bahwa kesenian Jawa jenis kuda lumping patut dilestarikan karena sudah mulai terkikis di tengah era digitalisasi seperti saat ini bahkan perlu di patenkan oleh pemerintah sehingga nantinya tidak diakui menjadi budaya milik luar negeri.
Lebih lanjut dia 14 Februari akan dilaksanakan pesta demokrasi karena itu diharapkan semoga pemilu tersebut berjalan lancar dan sukses, semua elemen masyarakat menjaga, Aman, tenteram, kondusif.
Sementara Ketua Paguyuban Kuda Lumping Karya Budaya Turonggo Jati Budi Utomo memaparkan tentang kuda lumping, kuda lumping satu kesenian tradisional Jawa yang menggambarkan sekelompok penunggang kuda.
Dan uda yang digunakan dalam tarian ini bukanlah kuda sesungguhnya. Namun kuda yang terbuat dari bambu yang di anyam dan di bentuk dan dihiasi menyerupai kuda dan tarian ini sangat populer di masyarakat Jawa.
Terlepas dari asal usul dan nilai historisnya. Tari kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan aspek kemiliteran sebuah pasukan berkuda.
Sering kali dalam pertunjukan tari kuda lumping, juga menampilkan atraksi yang mempertontonkan kekuatan supranatural berbau magic, seperti atraksi mengunyah kaca, makan arang dan sebagainya.
Selanjutnya, Budi Utomo mengucapkan terima kasih kepada camat yang telah hadir di acara gebyar persemian kuda lumping Karya Budaya Turonggo Jati Argosari.
Dirinya berharap mudah-mudahan paguyuban kesenian kuda lumping ini semakin maju dan di gemari seluruh masyarakat khususnya masyarakat pekon Padang Tambak dan umumnya Waytenong, Kabupaten Lampung Barat.
Sekedar diketahui dalam acra itu hadir tokoh terkemuka Lambar H. Parosil Mabsus dengan memberikan bantuan berupa uang tunai Rp 2 Juta. (rinto/haris)