Harga Emas Menguat di Tengah Ketidakpastian Perang Dagang Global dan Inflasi AS

Ilustrasi Emas Batangan.//Foto: Freepik--
Radarlambar.Bacakoran.co - Harga emas dunia mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan hari Rabu, 12 Februari 2025, dipicu oleh lonjakan permintaan terhadap aset safe haven. Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya kekhawatiran akan eskalasi perang dagang global yang mempengaruhi pasar finansial dunia.
Kekhawatiran ini berawal dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang memicu ketegangan ekonomi global. Selain itu, pasar juga terus memantau perkembangan data inflasi AS yang ternyata lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya, menambah kecemasan para pelaku pasar terhadap kondisi ekonomi global.
Harga emas spot tercatat naik tipis sebesar 0,1%, menjadi US$ 2.900,51 per ons pada Rabu pagi. Meskipun demikian, harga emas sempat mencetak rekor tertingginya sepanjang masa (all-time high/ATH) pada 11 Februari 2025, mencapai US$ 2.942,50 per ons. Di sisi lain, kontrak berjangka emas AS mengalami penurunan tipis 0,1%, berada di level US$ 2.928,70 per ons.
Pergerakan harga emas sebelumnya sempat mengalami penurunan lebih dari 1% setelah laporan inflasi di AS menunjukkan bahwa indeks harga konsumen (CPI) naik 0,5% pada bulan Januari 2025. Kenaikan ini melebihi ekspektasi pasar, memperkuat pandangan bahwa Federal Reserve (The Fed) mungkin tidak akan terburu-buru dalam memangkas suku bunga, meskipun ketidakpastian ekonomi terus meningkat.
David Meger, Direktur Perdagangan Logam di High Ridge Futures, mengungkapkan, "Kenaikan inflasi di atas perkiraan sempat menekan harga emas, sementara harapan pasar terhadap pemangkasan suku bunga The Fed semakin memudar." Kenaikan suku bunga memang cenderung memberi tekanan pada harga emas, karena meningkatkan biaya peluang untuk memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil, seperti logam mulia.
Meski ada tekanan dari kebijakan suku bunga yang lebih tinggi, prospek harga emas tetap positif. Peter Grant, analis senior logam di Zaner Metals, menekankan, "Meskipun ada faktor-faktor yang menekan, ketegangan geopolitik dan kekhawatiran tentang perang dagang terus menjadi pendorong utama di pasar emas."
Dengan ketidakpastian global yang terus meningkat, banyak investor yang beralih ke emas sebagai pelindung nilai, memperkuat permintaan terhadap logam mulia ini. Prospek masa depan harga emas masih bergantung pada bagaimana perkembangan perang dagang dan kebijakan ekonomi AS akan berjalan dalam beberapa bulan mendatang.