Apakah Hasil SPAN-PTKIN 2025 Dapat Ditolak? Ini Konsekuensinya

Ilustrasi SPAN PTKIN. FOTO/istockphoto--

Radarlambar.bacakoran.co -Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN) 2025 merupakan salah satu jalur seleksi untuk masuk ke perguruan tinggi keagamaan Islam negeri yang dilakukan berdasarkan prestasi akademik, seperti nilai rapor dan portofolio lainnya. Pendaftaran untuk SPAN-PTKIN 2025 sudah dibuka pada 10 Februari dan akan ditutup pada 6 Maret 2025, dengan pengumuman hasil seleksi pada 27 Maret 2025. Seiring dengan jalur seleksi lainnya, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), banyak siswa yang diterima di berbagai jalur seleksi.

Namun, tidak jarang ada siswa yang diterima melalui lebih dari satu jalur seleksi, seperti di SPAN-PTKIN dan SNBP. Dalam situasi ini, siswa dihadapkan pada pilihan apakah akan mengambil hasil SPAN-PTKIN atau memilih jalur seleksi lain. Lantas, apakah ada konsekuensi jika siswa memilih untuk menolak hasil SPAN-PTKIN setelah dinyatakan lolos?

1. Menolak Hasil SPAN-PTKIN 2025
Secara umum, menolak hasil SPAN-PTKIN tidak akan berakibat langsung pada sanksi berat, seperti larangan mengikuti seleksi perguruan tinggi lainnya. Siswa yang lolos SPAN-PTKIN dan memutuskan untuk tidak melanjutkan ke pendaftaran ulang masih diperbolehkan mengikuti seleksi lain, seperti SNBT, Ujian Masuk PTKIN (UM-PTKIN), atau jalur mandiri di perguruan tinggi lainnya.

Namun, keputusan untuk tidak mengambil kesempatan yang diberikan oleh SPAN-PTKIN dapat memberikan dampak bagi sekolah asal siswa. Partisipasi dan penerimaan siswa dari suatu sekolah dalam program SPAN-PTKIN akan memengaruhi indeks daftar ulang sekolah tersebut. Jika banyak siswa dari sekolah tertentu yang lulus SPAN-PTKIN namun memilih untuk tidak mendaftar ulang, hal ini dapat menurunkan indeks tersebut dan berisiko mengurangi peluang bagi siswa-siswa berikutnya untuk diterima melalui jalur yang sama di tahun-tahun berikutnya.

2. Perbandingan dengan SNBP
Sementara itu, pada jalur SNBP, terdapat ketentuan yang lebih ketat terkait siswa yang tidak melakukan daftar ulang setelah diterima. Siswa yang diterima melalui SNBP namun tidak mendaftar ulang dapat dikenakan sanksi berupa larangan mengikuti SNBT atau jalur mandiri yang menggunakan nilai UTBK SNBT pada tahun yang sama. Sanksi ini lebih tegas dibandingkan dengan SPAN-PTKIN yang tidak memberikan larangan langsung bagi siswa yang menolak hasil seleksi.

3. Tahapan SPAN-PTKIN 2025
Proses SPAN-PTKIN 2025 terdiri dari beberapa tahapan yang perlu diperhatikan oleh calon peserta. Di antaranya, pendaftaran oleh sekolah melalui PDSS pada 6 Januari hingga 7 Februari 2025, verifikasi data sekolah pada 6 Januari hingga 8 Februari 2025, dan pendaftaran oleh siswa antara 10 Februari hingga 6 Maret 2025. Pengumuman hasil seleksi akan dilakukan pada 27 Maret 2025, diikuti dengan proses verifikasi dan pendaftaran ulang di PTKIN masing-masing.

4. Peluang bagi Siswa Gap Year
Bagi siswa gap year, peluang untuk masuk PTKIN masih terbuka lebar melalui jalur lain, seperti jalur mandiri. Dengan memahami jurusan yang memiliki daya tampung besar atau sedikit peminat, peluang untuk diterima juga dapat meningkat.

Secara keseluruhan, penting bagi calon mahasiswa untuk memahami dengan baik tahapan dan ketentuan dalam proses seleksi SPAN-PTKIN, sehingga mereka dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kelanjutan pendidikan mereka tanpa mengabaikan dampak bagi sekolah asal dan masa depan mereka. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan