Bank Raksasa di Jerman Bakal PHK 3.900 Karyawa. Ini Alasannya

Bank raksasa Jerman Commerzbank. Foto-REUTERS--
Radarlambar.bacakoran.co- Bank besar asal Jerman, Commerzbank, mengumumkan rencananya untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3.900 karyawan hingga 2028.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya bank tersebut untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mencapai target keuntungan yang lebih besar.
Sebagian besar karyawan yang terdampak oleh PHK ini adalah penduduk lokal, sementara bank akan merekrut tenaga kerja dari luar Jerman, dengan jumlah pegawai tetap yang tetap di angka 36.700 orang.
Menurut laporan Reuters pada Kamis (13/2), langkah PHK ini diambil oleh Commerzbank dalam rangka menanggapi ancaman pengambilalihan oleh UniCredit, bank raksasa asal Italia yang tahun lalu membeli saham Commerzbank dalam jumlah besar.
Bank Jerman ini berada di bawah kepemimpinan CEO Bettina Orlopp, yang tengah berusaha menunjukkan nilai yang signifikan dari Commerzbank agar tidak jatuh ke tangan UniCredit.
Di tengah upaya untuk mencegah pengambilalihan ini, Commerzbank juga menaikkan target keuntungan bersih mereka menjadi 3,8 miliar euro (sekitar Rp64,67 triliun) pada tahun 2027, dari sebelumnya yang diperkirakan sebesar 3,6 miliar euro (Rp61,25 triliun).
Selain itu, bank ini juga menargetkan rasio biaya terhadap pendapatan sebesar 53 persen pada 2027, lebih rendah dari target sebelumnya di angka 54 persen.
Untuk mendukung restrukturisasi dan efisiensi ini, Commerzbank mengalokasikan dana sebesar 700 juta euro (sekitar Rp11,92 triliun) pada tahun ini.
Meskipun rencana PHK massal ini mendapat dukungan dari serikat buruh Verdi, yang menilai bahwa ini lebih baik daripada tawaran pengambilalihan UniCredit, penolakan terhadap langkah UniCredit juga datang dari kalangan politisi.
Perdana Menteri Jerman, Olaf Scholz, dan Boris Rhein, Perdana Menteri negara bagian Hesse, tempat Commerzbank berpusat, secara tegas menentang pengambilalihan tersebut.
Rhein bahkan meminta UniCredit untuk mundur dari niatnya untuk mengambil alih Commerzbank, dengan menegaskan bahwa langkah tersebut tidak diinginkan oleh masyarakat Jerman.(*)