Mendikti Saintek Sebut Potensi Kenaikan Biaya Kuliah Akibat Efisiensi Anggaran

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi Satryo Soemantri Brodjonegoro. - Foto Net--

RADARLAMBAR.BACARKORAN.CO - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek), Satryo Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan kemungkinan adanya kenaikan biaya kuliah di perguruan tinggi negeri akibat kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah.

Satryo menjelaskan bahwa pagu anggaran awal BOPTN untuk tahun 2025 ditetapkan sebesar Rp6,018 triliun. 

Namun, kebijakan efisiensi mengakibatkan pengurangan anggaran sebesar Rp3 triliun atau sekitar 50 persen dari jumlah semula.

Satryo menambahkan bahwa pemotongan anggaran ini kemungkinan besar akan berdampak pada mahasiswa, yaitu dengan adanya kenaikan biaya kuliah.

“Karena anggaran BOPTN dipotong hingga 50 persen, kami mengusulkan agar anggaran tersebut dikembalikan ke angka semula, yaitu Rp6,018 triliun,” ujar Satryo.

“Jika BOPTN dipotong setengah, perguruan tinggi kemungkinan besar akan terpaksa menaikkan biaya kuliah,” tambahnya.

Selain itu, program pendanaan untuk Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) yang sebelumnya memiliki anggaran sebesar Rp2,37 triliun juga mengalami pemotongan sebesar 50 persen.

Satryo menegaskan bahwa pihaknya sedang berupaya mencari solusi agar kebijakan efisiensi anggaran ini tidak memberikan dampak yang terlalu besar bagi mahasiswa maupun masyarakat.

Salah satu langkah yang diusulkan adalah mengurangi besaran pemotongan anggaran yang diterapkan pada Kemendikti Saintek.

“Kami sedang menyesuaikan antara anggaran awal, pemotongan yang di minta serta usulan kami untuk tetap mempertahankan kinerja Kementerian,” jelas Satryo.

Ia berharap Komisi X DPR dapat memberikan dukungan agar pemotongan anggaran kementerian tidak mencapai Rp14,3 triliun dari total anggaran Rp56,6 triliun. Sebagai alternatif, ia mengusulkan agar efisiensi anggaran hanya sebesar Rp6,78 triliun.

“Dengan pemotongan yang lebih kecil meskipun tidak sesuai dengan yang diminta, kami berharap PTNBH tidak perlu menaikkan biaya kuliah bagi mahasiswa,” ujar Satryo.

Satryo juga mengungkapkan bahwa anggaran untuk perguruan tinggi swasta (PTS) juga akan dipotong. Dari anggaran awal yang sebesar Rp365,3 miliar, diusulkan agar pemotongan dilakukan sebesar 50 persen. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan