Pemimpin Eropa Gelar KTT Darurat di Paris, Ketegangan dengan AS Memanas

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Eropa semakin meningkat setelah Presiden AS Donald Trump bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

Pertemuan ini dianggap berpotensi mengubah dinamika geopolitik, terutama terkait konflik antara Rusia dan Ukraina. 

Merespons hal ini, para pemimpin Eropa mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) darurat di Paris pada Senin (17/2) waktu setempat untuk membahas langkah yang akan diambil.

Banyak pihak di Eropa mengkhawatirkan bahwa pendekatan Trump terhadap Rusia dapat mengabaikan kepentingan mereka, mengingat selama ini Eropa dan NATO telah bersikap tegas terhadap Moskow. 

Perundingan yang dilakukan tanpa melibatkan Eropa juga memunculkan kekhawatiran bahwa kepentingan strategis mereka akan terpinggirkan.

Di tengah kondisi ini, Inggris menekankan pentingnya menjaga hubungan erat antara Eropa dan AS agar tidak terjadi perpecahan dalam aliansi. 

Para pemimpin Eropa menilai bahwa jika hubungan dengan AS semakin renggang, maka stabilitas keamanan di kawasan akan semakin rentan terhadap ancaman eksternal. 

Oleh karena itu, mereka melihat perlunya strategi bersama yang lebih solid dalam menghadapi situasi global saat ini.

Sikap Trump yang semakin dekat dengan Rusia memicu kecaman di berbagai negara Eropa. 

Keputusan AS untuk mengirimkan utusan khusus guna menegosiasikan perdamaian tanpa keterlibatan langsung Eropa dianggap sebagai langkah yang dapat melemahkan posisi NATO. 

Di sisi lain, Eropa menyadari bahwa mereka perlu memperkuat peran dalam aliansi tersebut, terutama dalam menghadapi ancaman dari Rusia.

Sementara itu, dalam Konferensi Keamanan Munich, muncul usulan dari Prancis untuk mengadakan pertemuan darurat di Paris guna menyusun strategi bersama. 

Para pemimpin Eropa menilai bahwa diskusi ini sangat penting, mengingat dampaknya yang besar bagi masa depan keamanan dan stabilitas di kawasan. 

Namun, hingga kini pemerintah Prancis belum memberikan konfirmasi resmi mengenai agenda pertemuan tersebut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan