Penyebab Vitiligo, Kondisi yang Menyebabkan Warna Kulit Memudar

Reporter: Linda Kurniati |

Editor: Budi Setiawan |

Minggu , 16 Feb 2025 - 14:21

Vitiligo merupakan gangguan kulit yang terjadi akibat hilangnya pigmen melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit. -Foto Freepik-

Riwayat keluarga juga memainkan peran dalam meningkatkan risiko seseorang mengalami vitiligo.

Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% penderita vitiligo memiliki anggota keluarga yang juga mengalaminya.

3. Paparan Bahan Kimia

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia tertentu, seperti yang terdapat dalam produk pemutih kulit atau pewarna rambut, dapat merusak sel melanosit.

Jika kulit terpapar zat kimia berbahaya secara terus-menerus, sel pigmen bisa rusak dan menyebabkan perubahan warna kulit.

4. Faktor Lain

Selain tiga faktor di atas, stres, infeksi kulit, dan luka bakar juga diduga dapat memicu respons autoimun yang berujung pada kerusakan melanosit.

Bagaimana Cara Menangani Vitiligo?

Penanganan vitiligo bertujuan untuk mengembalikan warna kulit, meskipun belum ada pengobatan yang dapat sepenuhnya menyembuhkannya.

Jenis terapi yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan vitiligo, usia pasien, dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa metode penanganan yang umum dilakukan:

1. Penggunaan Obat

penyebab vitiligo, kondisi yang menyebabkan warna kulit memudar                            radarlambar.bacakoran.co - vitiligo merupakan gangguan kulit yang terjadi akibat hilangnya pigmen melanin, yaitu zat yang memberikan warna pada kulit. 
kondisi ini timbul ketika sel penghasil melanin (melanosit) mengalami kerusakan atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. 
akibatnya, muncul bercak-bercak putih di kulit, yang lebih terlihat pada individu dengan warna kulit lebih gelap.
vitiligo dapat muncul di berbagai bagian tubuh dan biasanya bersifat simetris, misalnya di kedua tangan atau kedua sisi wajah. 
namun, pada beberapa kasus, bercak hanya timbul di satu area tertentu. selain kulit, vitiligo juga dapat memengaruhi rambut, mata, dan bagian dalam mulut.
 
apa yang menyebabkan vitiligo
meski penyebab pasti vitiligo masih belum sepenuhnya dipahami, beberapa faktor diduga berkontribusi terhadap kondisi ini, antara lain:
1. gangguan autoimun
vitiligo sering dikaitkan dengan gangguan autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh keliru menyerang melanosit karena menganggapnya sebagai ancaman. 
akibatnya, produksi melanin terganggu, menyebabkan bercak putih pada kulit. 
beberapa penyakit autoimun yang sering berhubungan dengan vitiligo meliputi tiroid autoimun, lupus, rheumatoid arthritis, psoriasis, diabetes tipe 1, dan penyakit addison.
 
2. faktor genetik
riwayat keluarga juga memainkan peran dalam meningkatkan risiko seseorang mengalami vitiligo. 
penelitian menunjukkan bahwa sekitar 20% penderita vitiligo memiliki anggota keluarga yang juga mengalaminya.
 
3. paparan bahan kimia
beberapa penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia tertentu, seperti yang terdapat dalam produk pemutih kulit atau pewarna rambut, dapat merusak sel melanosit. 
jika kulit terpapar zat kimia berbahaya secara terus-menerus, sel pigmen bisa rusak dan menyebabkan perubahan warna kulit.
 
4. faktor lain
selain tiga faktor di atas, stres, infeksi kulit, dan luka bakar juga diduga dapat memicu respons autoimun yang berujung pada kerusakan melanosit.
 
bagaimana cara menangani vitiligo?
penanganan vitiligo bertujuan untuk mengembalikan warna kulit, meskipun belum ada pengobatan yang dapat sepenuhnya menyembuhkannya. 
jenis terapi yang diberikan bergantung pada tingkat keparahan vitiligo, usia pasien, dan dampaknya terhadap kehidupan sehari-hari.
berikut beberapa metode penanganan yang umum dilakukan:
1. penggunaan obat
meski belum ada obat yang dapat menghentikan vitiligo secara total, beberapa obat dapat membantu mengembalikan warna kulit, di antaranya:
• krim kortikosteroid
dokter biasanya meresepkan krim kortikosteroid seperti betamethasone, fluticasone, atau hydrocortisone untuk memperlambat penyebaran bercak putih dan merangsang produksi melanin. namun, pemakaian dalam jangka panjang bisa menyebabkan efek samping, seperti penipisan kulit dan munculnya stretch mark.
• tacrolimus
obat ini sering digunakan untuk vitiligo yang muncul di area tertentu seperti wajah dan leher. efek sampingnya bisa berupa sensasi panas atau perih pada kulit.
 
2. terapi cahaya (fototerapi)
jika vitiligo terus menyebar meski telah diobati dengan salep, dokter dapat merekomendasikan terapi sinar uvb. 
dalam prosedur ini, sinar ultraviolet b dengan panjang gelombang tertentu digunakan untuk menstimulasi produksi melanin. u
ntuk meningkatkan efektivitas, dokter mungkin memberikan obat psoralen agar kulit lebih responsif terhadap cahaya uv.
biasanya, terapi ini dilakukan 2–3 kali seminggu selama 6–12 bulan guna mendapatkan hasil optimal.
 
3. prosedur bedah
jika pengobatan dan terapi tidak memberikan hasil yang memuaskan, dokter bisa menyarankan prosedur bedah seperti cangkok kulit. 
dalam prosedur ini, bagian kulit yang sehat dipindahkan ke area yang mengalami vitiligo guna mengembalikan warna alami kulit.
 
tips untuk mencegah vitiligo semakin parah
meskipun vitiligo tidak bisa dicegah sepenuhnya, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risikonya semakin memburuk:
✔ gunakan tabir surya dengan spf minimal 30 untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari berlebihan.
✔ kenakan pelindung diri seperti topi atau payung saat beraktivitas di luar ruangan.
✔ terapkan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi dan menjaga hidrasi tubuh.
✔ kelola stres dengan baik, karena stres berlebihan dapat memicu gangguan autoimun yang berkaitan dengan vitiligo.
 
vitiligo bukanlah penyakit menular atau berbahaya, tetapi dapat mempengaruhi kepercayaan diri penderitanya, terutama jika bercak putih muncul di area yang terlihat jelas seperti wajah. 
oleh karena itu, dukungan dari orang terdekat sangat penting bagi mereka yang mengalami kondisi ini.
jika kamu mengalami perubahan warna kulit secara tiba-tiba, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebabnya dan mendapatkan penanganan yang tepat.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Jumat, 21 Februari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan