Harga Minyak Mentah Dunia Turun

HARGA minyak berjangka Brent tercatat turun sebesar 22 sen atau sekitar 0,29 persen, mencapai US$75,82 per barel. Foto Dok--

Radarlambar.bacakoran.co - Harga minyak mentah dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis (20/2) pagi, setelah laporan terbaru dari industri menunjukkan adanya peningkatan pasokan minyak mentah di Amerika Serikat (AS). Penurunan ini juga dipengaruhi oleh kekhawatiran pasar terkait tarif impor yang diberlakukan oleh pemerintahan AS, yang berpotensi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi global dan permintaan bahan bakar.

Harga minyak berjangka Brent tercatat turun sebesar 22 sen atau sekitar 0,29 persen, mencapai US$75,82 per barel. Begitu pula, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turut merosot, turun 30 sen atau 0,42 persen, menjadi US$71,95 per barel.

Kenaikan stok minyak mentah AS, yang dilaporkan oleh American Petroleum Institute (API) pada Rabu (19/2), menjadi salah satu faktor penyebab penurunan harga minyak. 

Dalam laporan tersebut, API mencatat bahwa stok minyak mentah AS naik sebanyak 3,34 juta barel pada pekan lalu. Selain itu, stok bensin juga mengalami peningkatan sebanyak 2,83 juta barel, sementara stok distilat mengalami penurunan sebanyak 2,69 juta barel.

Kekhawatiran pasar semakin diperburuk oleh kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Langkah ini dianggap dapat merusak struktur perdagangan bebas global dan berpotensi memperlambat perekonomian dunia. Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB, menyebutkan bahwa adanya sinyal tarif 25 persen terhadap impor mobil ke AS bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap prospek ekonomi global.

Namun, di sisi lain, potensi gencatan senjata di Gaza antara Israel dan Hamas membuka peluang untuk menurunnya ketegangan politik di kawasan tersebut. Hal ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak yang lebih lanjut dan menurunkan ketidakpastian di pasar.

Meski demikian, penurunan harga minyak tidak dapat berlangsung terlalu dalam akibat kekhawatiran tentang potensi kekurangan pasokan dari Rusia. Negara ini melaporkan bahwa aliran minyak mentah melalui Caspian Pipeline Consortium, yang merupakan jalur utama ekspor minyak dari Kazakhstan, telah mengalami penurunan hingga 30 persen-40 persen.

 Hal ini disebabkan oleh serangan drone Ukraina terhadap stasiun pemompaan yang mengganggu pasokan. Penurunan aliran minyak ini diperkirakan setara dengan hilangnya sekitar 380 ribu barel per hari dari pasokan pasar global.

Dengan perkembangan ini, pasar minyak mentah menghadapi ketegangan antara faktor penurunan stok pasokan di AS dan kekhawatiran pasokan dari Rusia, yang berpotensi mempengaruhi arah pergerakan harga minyak di masa depan. *

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan