Pemimpin Arab Bersatu di Saudi, Tolak Rencana Trump terhadap Gaza

Donald Trump ingin mengambil alih kendali Gaza dan merelokasi penduduk Palestina ke negara-negara tetangga-pixabay.com-

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO – Para pemimpin negara-negara Arab berkumpul di Riyadh, Arab Saudi, dalam sebuah pertemuan strategis yang membahas rencana rekonstruksi Gaza pasca perang. 

Pertemuan ini menjadi sorotan dunia karena berlangsung di tengah meningkatnya ketegangan global, menyusul usulan kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang ingin mengambil alih kendali Gaza dan merelokasi penduduk Palestina ke negara-negara tetangga.

Usulan Trump tersebut pertama kali disampaikan dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. 

Dalam gagasannya, Gaza akan diubah menjadi pusat wisata kelas dunia dengan konsep "Riviera Timur Tengah" di bawah pengawasan AS. 

Namun, rencana ini langsung menuai penolakan keras, terutama dari negara-negara Arab yang menganggapnya sebagai ancaman terhadap kedaulatan Palestina dan hak-hak rakyatnya.

 

Solidaritas Arab Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina

Pertemuan di Riyadh dihadiri oleh Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman serta para pemimpin dari Yordania, Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, Kuwait, dan Bahrain.

Mereka sepakat untuk menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina dan berkomitmen mengembangkan strategi rekonstruksi Gaza yang berbasis kerja sama regional.

Negara-negara Arab menegaskan bahwa solusi bagi Gaza harus berasal dari keputusan rakyat Palestina sendiri, bukan dari intervensi asing yang berpotensi memperburuk ketegangan di Timur Tengah. 

Mereka juga menekankan pentingnya pembangunan kembali Gaza dengan pendekatan yang menghormati hak-hak penduduk lokal serta menjaga stabilitas kawasan.

Pertemuan ini menjadi awal dari langkah diplomatik yang lebih besar. Para pemimpin Arab telah menjadwalkan KTT darurat di Kairo, Mesir, pada 4 Maret mendatang. 

KTT ini akan membahas langkah konkret dalam menangani krisis Gaza, termasuk skema bantuan kemanusiaan, rekonstruksi infrastruktur, serta strategi politik untuk mempertahankan hak-hak Palestina di tengah dinamika geopolitik yang semakin kompleks.

Sementara itu, komunitas internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan adanya solusi yang tidak hanya mempertimbangkan kepentingan negara-negara besar, tetapi juga memastikan keadilan bagi rakyat Palestina.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan