Tomat Tanpa Biji, Inovasi Baru dalam Budidaya Pertanian

Ilustrasi buah tomat/ Foto--Pixabay--
RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Tomat umumnya dikenal sebagai buah yang mengandung biji di bagian tengahnya.
Biji tersebut berfungsi sebagai benih untuk regenerasi tanaman dan dapat dikonsumsi. Namun, ada varietas tomat yang dapat tumbuh tanpa biji.
Inovasi ini dikembangkan oleh Syariful Mubarok, S.P., M.Sc., Ph.D., seorang akademisi dari Universitas Padjadjaran.
Ia meneliti varietas tomat partenokarpi, yaitu tomat yang mampu berbuah tanpa melalui proses penyerbukan.
Tomat jenis ini berpotensi besar untuk dibudidayakan di lingkungan tropis dengan suhu tinggi.
Keunikan tomat partenokarpi adalah kemampuannya menghasilkan buah tanpa perlu penyerbukan. Tanaman ini tetap dapat berbuah dalam kondisi lingkungan yang kurang mendukung.
Syariful memperoleh induk tanaman dari University of Tsukuba, yang dikenal dengan mutan Silaa9-3 dan Silaa9-5.
Saat ini, ia sedang menguji ketahanan tanaman tersebut dalam suhu tinggi sekitar 45°C, di atas batas optimal pertumbuhan tomat yang biasanya tidak melebihi 36°C.
Secara morfologi, tanaman tomat tanpa biji memiliki ciri khas seperti daun tunggal berwarna hijau pekat dan tidak bercabang.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormon auksin yang berperan dalam perkembangan buah. Hormon ini mempengaruhi pericarp buah sehingga bakal buah membesar tanpa polinasi.
Melalui emaskulasi atau sterilisasi polen, buah dari mutan Silaa9-3 dan Silaa9-5 tetap terbentuk dan berkembang.
Mutasi pada gen IAA 9, yang berperan dalam sinyal transduksi auksin, menjadi faktor utama dalam mekanisme ini.
Mutasi tersebut meningkatkan aktivitas hormon auksin, yang menghambat percabangan dan meningkatkan dominasi apikal, sehingga kemunculan tunas samping terbatas.
Selain itu, hormon auksin juga memiliki peran penting dalam pembentukan buah partenokarpi.