Israel Hentikan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Pakar PBB Sebut Sebagai Penggunaan Kelaparan Sebagai Senjata

Israel Hentikan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Pakar PBB Sebut Sebagai Penggunaan Kelaparan Sebagai Senjata. Foto/net--
Radralambar.bacakoran.co -Keputusan Israel untuk menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza setelah lima hari gencatan senjata telah menuai kecaman keras dari sejumlah pakar PBB. Mereka menilai langkah tersebut sebagai bentuk "penggunaan kelaparan sebagai senjata." Para ahli ini menegaskan bahwa tindakan Israel merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional, khususnya hukum kemanusiaan yang mengatur kewajiban kekuatan pendudukan untuk memastikan kelangsungan pasokan makanan, medis, dan layanan penting lainnya bagi penduduk yang terdampak.
Lebih lanjut, mereka menyebut tindakan ini sebagai kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan berdasarkan ketentuan dalam Statuta Roma. Para pakar PBB juga mengingatkan bahwa meskipun ada gencatan senjata yang berlaku sejak Januari, serangan terhadap warga Palestina terus berlanjut, menambah jumlah korban jiwa yang terus meningkat.
Dengan berlanjutnya pengepungan dan pemboman di Gaza, situasi ini menggambarkan perubahan sepihak terhadap kesepakatan gencatan senjata. Para pakar mendesak mediator gencatan senjata seperti Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat untuk segera campur tangan dan memastikan bahwa perjanjian tersebut tetap sesuai dengan kewajiban yang ditetapkan oleh hukum internasional.
Selain itu, mereka juga menyerukan kepada negara-negara di seluruh dunia untuk mengingat kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional dan mengambil tindakan untuk mengakhiri serangan brutal terhadap rakyat Palestina dan melindungi hak-hak mereka. Tanpa tindakan tegas, mereka khawatir dunia akan terperangkap dalam pelanggaran hukum dan ketidakadilan yang semakin meluas.
Sebelumnya, pernyataan keras dari Bezalel Smotrich, menteri keuangan Israel, yang menyerukan pembukaan "gerbang neraka" di Gaza, semakin meningkatkan kekhawatiran tentang eskalasi lebih lanjut dari konflik ini. Keputusan pemerintah Israel untuk menghentikan bantuan kemanusiaan hanya beberapa jam setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran tahanan berakhir semakin memperburuk situasi di wilayah yang sudah dilanda perang ini.