Generasi Muda dan Tantangan Kebahagiaan, Mengapa Mereka Tak Sebahagia Dulu?

Generasi muda mengalami tekanan psikologis lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya-freepik.com-

David Blanchflower menegaskan bahwa tidak ada faktor lain yang lebih berpengaruh dibandingkan peran teknologi digital dalam mendorong ketidakbahagiaan generasi muda.

Fakta ini diperkuat oleh survei pada tahun 2024 yang menunjukkan bahwa tiga dari empat remaja di Amerika Serikat merasa lebih bahagia ketika tidak menggunakan ponsel mereka. 

Studi lain yang dilakukan di Britania Raya juga menemukan bahwa remaja dan praremaja di sana menjadi kelompok paling tidak bahagia di Eropa, dengan media sosial sebagai faktor utama yang berkontribusi terhadap kondisi tersebut.

Dampak negatif penggunaan internet terhadap kesehatan mental juga terlihat di berbagai belahan dunia, termasuk Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. 

Penelitian Blanchflower di Afrika, yang diterbitkan oleh National Bureau of Economic Research (NBER) pada Desember 2024, menemukan bahwa mereka yang tidak memiliki akses internet justru menunjukkan tingkat kesehatan mental yang lebih baik dibandingkan mereka yang aktif menggunakan ponsel pintar. 

Namun, dengan semakin meningkatnya penggunaan ponsel di wilayah tersebut, risiko gangguan kesehatan mental mulai meningkat.

Selain teknologi, faktor ekonomi dan kesepian juga berperan besar dalam menurunnya kebahagiaan generasi muda. 

Laporan World Happiness Report 2024 mencatat bahwa kebahagiaan anak muda di bawah 30 tahun mengalami penurunan signifikan sejak pandemi COVID-19. 

Dampak paling besar terlihat di Amerika Serikat, yang untuk pertama kalinya sejak 2012 tidak masuk dalam daftar 20 negara paling bahagia di dunia.

Meskipun berbagai penelitian telah mengidentifikasi faktor-faktor penyebab menurunnya kebahagiaan, para ahli menyatakan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak riset untuk memahami fenomena ini secara lebih mendalam. 

Hal ini penting agar para pembuat kebijakan dapat merancang strategi yang efektif untuk membantu generasi muda mengatasi tantangan ini.

Di Indonesia, isu kesehatan mental juga menjadi perhatian serius. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan pada November 2023 bahwa satu dari 10 orang Indonesia mengalami gangguan kesehatan jiwa. 

Ia membagi gangguan kesehatan mental ke dalam tiga kategori utama: kecemasan, depresi, dan skizofrenia.

Tingginya angka gangguan kesehatan mental ini menunjukkan bahwa Indonesia pun menghadapi tantangan serupa dengan negara-negara lain dalam menjaga kebahagiaan generasi mudanya. 

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan mental dan mencari cara untuk membantu mereka yang mengalami tekanan psikologis.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan