Miris, Siswa SDN Tebapering Belajar Diruang Kelas yang Nyaris Ambruk

Ruang kelas belajar Sekolah Dasar Negeri di Pekon Tebapering, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat rusak parah dengan kondisi tembok banyak mengalami keretakan diantaranya nyaris ambruk. Foto Dok --

SUKAU - Ruang kelas belajar Sekolah Dasar (SD) Negeri di Pekon Tebapering, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat rusak parah dengan kondisi tembok banyak mengalami keretakan diantaranya nyaris ambruk.

Mirisnya, kerusakan Ruang Kelas Belajar (RKB) ini telah lama dikeluhkan dan beberapa kali diajukan dalam Musrenbang di tingkat kecamatan maupun kabupaten, namun hingga kini nampaknya belum ada upaya serius dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat.

Selain kerusakan, keberadaan fasilitas pendidikan di sekolah tersebut juga minim, seperti tidak adanya fasilitas ruang guru, UKS maupun laboratorium sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Bahkan, karena keterbatasan fasilitas, pihak sekolah menjadikan dua lokal RKB menjadi tiga ruang untuk memenuhi kebutuhan ruas kelas bagi peserta didik kelas III,IVdan VI.

Terakhir masyarakat menyuarakan berbagai keluhan tersebut kepada pemerintah pekon setempat, yang kemudian ditindaklanjuti dengan turunnya pihak Disdikbud pada Rabu 10 Januari 2024.

Hal itu dibenarkan Pj Peratin Tebapering, Samsuar. Mewakili masyarakat pihaknya berharap turunnya Disdikbud, ada tindak lanjut sehingga para peserta didik mendapat fasilitas pendidikan yang lebih layak dan aman.

“Tadi Disdikbud sudah turun melihat langsung kondisi bangunan sekolah yang dkeluhkan. Harapan kami ini mendapat perhatian serius dari dinas, karena ini menyangkut keamanan peserta didik dan guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar,” ucap Samsuar.

Menanggapi itu, Kabid Pendidikan Dasar pada Disdikbud Lambar Seno Susanto melalui Kasi Sarpras Pendidikan Dasar, Adi Susanto, S.T M.T., tak menampik kondisi dan mengaku turut perihatin atas kondisi yang terjadi.

 Namun ditengah kerusakan dan minimnya fasilitas pendidikan tersebut, bukan berarti selama ini pihaknya menutup mata, hanya saja keterbatasan anggaran yang membuat pihaknya tak dapat berbuat banyak untuk mengatasi persoalantersebut

“Kondisinya memang demikian dan kami pun prihatin. Selama ini bukan tidak ada upaya, namun karena keterbatasan anggaran. Dan dari hasil peninjauan tadi, kami sudah memberikan imbauan ke pihak sekolah agar untuk sementara satu ruang kelas dikosongkan, karena bagian bangunan hampir ambruk sehingga membahayakan peserta didik. Termasuk anak-anak sudah di imbau untuk tidak beraktivitas atau bermain di sekitar bangunan tersebut," ujarnya.

Untuk penanganan lebih lanjut, pihaknya akan mengupayakan usulan rehab gedung melalui APBD Perubahan sekaligus mengupayakan usulan rehab total gedung melalui pihak balai PUPR Provinsi Lampung, termasuk melengkapi kekurangan fasilitas diantaranya ruang UKS, ruang laboratorium dan ruang guru.

“Kalau memungkinkan tahun ini kami upayakan usulan di APBD Perubahan untuk melakukan rehab, karena yang terpenting bagaimana peserta didik aman dan kegiatan belajar mengajar tidak terhambat. Disamping upaya lain dengan menyampaikan usulan pembangunan total sekaligus melengkapi sejumlah fasilitas yang dibutuhkan yang nantinya kami ajukan ke pihak balai PUPR Provinsi yang diharapkan itu bisa diakomodir tahun depan,” harapnya.(*)

 

Tag
Share