Kamboja Pernah Dijuluki Neraka Dunia, Ini Alasannya

Bendera Kamboja : Berusaha bangkit dari masa lalu kelamnya dengan membangun ekonomi dan pariwisata, terutama di sekitar Angkor Wat. Foto : Freepik--

RADARLAMBAR.BACAKORAN.CO - Kamboja, sebuah negara di Asia Tenggara, memiliki sejarah yang tragis dan kelam, terutama pada masa rezim Khmer Merah. 

Periode ini menjadikan Kamboja sebagai salah satu tempat paling mengerikan dalam sejarah modern, hingga dijuluki sebagai Neraka Dunia. 

Julukan ini merujuk pada kekejaman dan penderitaan yang dialami rakyat Kamboja selama pemerintahan Pol Pot dari tahun 1975 hingga 1979.

Berikut ini adalah beberapa penjelasan mengapa Kamboja pernah disebut demikian.  

1. Rezim Khmer Merah: Pemerintahan Teror  

Setelah Khmer Merah merebut kekuasaan pada April 1975, Pol Pot menerapkan kebijakan ekstrem untuk menciptakan masyarakat agraris yang murni.  Kota-kota dikosongkan, dan jutaan orang dipaksa bekerja di ladang-ladang pertanian dalam kondisi yang mengenaskan. Pendidikan, agama, dan kebebasan individu dihapuskan, sementara orang-orang berpendidikan dianggap sebagai musuh negara dan dieksekusi secara massal.  

 

2. Genosida Brutal dan Pembantaian Massal 

Selama empat tahun kepemimpinan Khmer Merah, sekitar 1,5 hingga 2 juta orang tewas akibat eksekusi, kelaparan, dan kerja paksa. Killing Fields atau Ladang Pembantaian menjadi saksi bisu dari kejahatan keji ini, di mana ribuan orang dibunuh tanpa ampun. Tahanan di Penjara Tuol Sleng (S-21)  mengalami penyiksaan sebelum akhirnya dibawa ke Killing Fields untuk dieksekusi.  

 

3. Kondisi Hidup yang Mengerikan

Rakyat Kamboja dipaksa bekerja di ladang tanpa makanan yang cukup. Banyak yang hanya diberi bubur encer sehari sekali, sementara mereka harus bekerja hingga kelelahan. Orang yang sakit atau lemah sering kali ditinggalkan begitu saja untuk mati. Selain itu, siapa pun yang dianggap menentang rezim—bahkan hanya dengan mengeluh—dapat langsung dieksekusi.  

 

4. Penghapusan Agama dan Budaya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan