Kelompok Houthi Ancam Kembali Serang Kapal Terkait Israel di Laut Merah

Foto: Ledakan terjadi di dek kapal tanker minyak berbendera Yunani Sounion di Laut Merah, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 29 Agustus 2024. (via REUTERS/Houthi Military Media--
Radarlambar.bacakoran.co -Kelompok Houthi di Yaman kembali mengancam akan menyerang kapal-kapal yang memiliki keterkaitan dengan Israel di Laut Merah. Ancaman ini disampaikan setelah Israel gagal memenuhi tenggat waktu yang diberikan oleh Houthi untuk membuka akses bantuan kemanusiaan ke Gaza, yang semakin memperburuk ketegangan di kawasan.
Houthi menegaskan bahwa larangan terhadap kapal Israel yang melintasi wilayah Laut Merah, Laut Arab, Selat Bab Al Mandab, dan Teluk Aden akan kembali berlaku dengan tegas. Kelompok yang menguasai sebagian besar wilayah Yaman itu juga memperingatkan bahwa setiap kapal Israel yang mencoba melanggar larangan tersebut akan menjadi sasaran serangan di zona operasi yang telah ditentukan.
Penyebab utama dari ancaman ini adalah ketegangan terkait pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Houthi sebelumnya memberi Israel waktu hingga awal Maret 2025 untuk mulai mengirimkan bantuan, namun Israel disebut telah memblokir aliran bantuan tersebut sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas untuk membebaskan sandera yang ditahan di Gaza. Pemblokiran ini sudah berlangsung lebih dari seminggu, yang semakin memperburuk kondisi kemanusiaan di wilayah yang terisolasi tersebut.
Situasi semakin memanas setelah Israel mengumumkan pemutusan pasokan listrik ke pabrik desalinasi air di Gaza, yang berpotensi memperburuk krisis air di kawasan tersebut. Sementara itu, di Qatar, Hamas mengonfirmasi bahwa pembicaraan gencatan senjata telah dimulai, namun ketegangan dengan Israel terus berlanjut.
Houthi sebelumnya sempat menghentikan serangan terhadap kapal-kapal yang terhubung dengan Israel ketika gencatan senjata Gaza berlaku pada Januari 2025. Namun, dengan semakin meningkatnya ketegangan terkait bantuan kemanusiaan, mereka kembali mengancam untuk melanjutkan serangan hingga Israel membuka akses bantuan ke Gaza.
Tindakan ini tentu saja memperburuk ketidakstabilan di kawasan, yang sudah menjadi jalur pelayaran vital menghubungkan Asia, Eropa, dan Afrika. Dengan adanya ancaman dari Houthi, kawasan Laut Merah semakin terancam dari segi keamanan, dan semakin sulit bagi negara-negara yang bergantung pada jalur pelayaran ini untuk menjalankan perdagangan secara aman.