Masjid Raya Al Mashun: Simbol Penyebaran Islam di Kota Medan

Masjid Raya Al Mashun ini terletak di jantung Kota Medan.//Foto:dok/net.--

Radarlambar.Bacakoran.co - Masjid Raya Al Mashun merupakan salah satu peninggalan bersejarah di Kota Medan, Sumatera Utara, yang menjadi simbol penyebaran Islam di wilayah tersebut. Dibangun oleh Kesultanan Deli, masjid ini telah berdiri selama lebih dari satu abad dan tetap mempertahankan keaslian serta keindahannya.

 

Sejarah dan Pembangunan

 

Terletak di Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Medan Kota, Masjid Raya Al Mashun mulai dibangun pada tahun 1906 dan selesai pada September 1909. Pembangunannya dilakukan pada masa kepemimpinan Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, sultan kesembilan Kesultanan Deli yang berkuasa dari 1873 hingga 1924. Dengan menghabiskan biaya sekitar satu juta gulden, masjid ini dirancang oleh arsitek asal Belanda dan menjadi salah satu bangunan bersejarah paling megah di Medan.

 

Sultan Ma'mun Al Rasyid dikenal sebagai pemimpin yang berperan besar dalam perkembangan Islam di Kota Medan. Salah satu warisannya yang paling monumental adalah Masjid Raya Al Mashun, yang kini menjadi ikon religius dan budaya di Sumatera Utara.

 

Keunikan Arsitektur

 

Masjid Raya Al Mashun mengusung perpaduan gaya arsitektur Melayu, Arab, India, Spanyol, serta pengaruh Eropa dan Asia. Bangunan utama masjid ini memiliki lima kubah yang ditempatkan di sisi selatan, utara, timur, barat, serta kubah utama yang menjulang di tengah.

 

Di bagian dalam, keindahan masjid semakin terpancar melalui ornamen khas yang menggabungkan motif flora dan fauna, kaligrafi Islam, serta pilar-pilar beton yang tetap kokoh hingga kini. Lampu gantung, mimbar imam, dan mimbar bilal masih asli sejak pertama kali dibangun, menunjukkan perawatan yang sangat baik dari pihak pengelola.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan