Dampak Konsumsi Gula Berlebihan bagi Kesehatan

Reporter: Mujitahidin |

Editor: Mujitahidin |

Minggu , 23 Mar 2025 - 10:05

Ilustrasi apa yang terjadi jika tubuh kebanyakan gula?//Foto: Shutterstock/Sudtawee Thepsuponkul.--

Obesitas Gula yang berlebih dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak. Studi menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi berhubungan dengan peningkatan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat, yang bisa berujung pada obesitas dan komplikasi kesehatan lainnya.

Batas Konsumsi Gula yang Disarankan

Agar tetap sehat, World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 50 gram per hari atau sekitar 4 sendok makan untuk orang dewasa. Pengurangan konsumsi gula dapat dilakukan dengan menghindari makanan olahan tinggi gula, mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula, serta mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.

Konsumsi gula memang diperlukan sebagai sumber energi, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dampaknya bisa sangat merugikan kesehatan. Dengan mengontrol asupan gula harian, menjaga pola makan seimbang, dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko berbagai penyakit akibat kelebihan gula dapat diminimalkan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman agar tetap sehat dan bugar dalam jangka panjang.(*)

dampak konsumsi gula berlebihan bagi kesehatan                            radarlambar.bacakoran.co - gula merupakan salah satu sumber energi utama bagi tubuh, namun konsumsi berlebihan dapat berdampak buruk pada kesehatan. banyak orang tidak menyadari bahwa terlalu banyak mengonsumsi gula, baik dari makanan maupun minuman, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan metabolisme hingga penyakit kronis. oleh karena itu, penting untuk mengetahui efek negatif dari kelebihan gula dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik.
 
efek negatif konsumsi gula berlebihan
 
berikut adalah beberapa dampak buruk yang bisa terjadi jika tubuh mengonsumsi gula secara berlebihan:
 
kecanduan gula 
gula dapat merangsang produksi hormon dopamin yang memberikan perasaan senang. namun, efek ini dapat membuat seseorang ingin terus mengonsumsi lebih banyak gula, sehingga menimbulkan ketergantungan yang berbahaya bagi kesehatan.
 
gangguan kesehatan mental 
terlalu banyak gula dalam tubuh dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang cepat, diikuti oleh penurunan drastis. hal ini dapat memicu perasaan cemas, gelisah, dan bahkan meningkatkan risiko depresi, terutama pada orang dewasa.
 
kerusakan gigi 
sisa gula yang tertinggal di mulut menjadi makanan bagi bakteri yang dapat merusak enamel gigi dan menyebabkan gigi berlubang. oleh karena itu, menjaga kebersihan gigi setelah mengonsumsi makanan manis sangatlah penting.
 
nyeri otot dan peradangan
gula berlebih dapat memicu peradangan dalam tubuh yang memperburuk kondisi nyeri otot dan sendi. beberapa penelitian bahkan menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi gula yang tinggi dengan peningkatan risiko penyakit rematik.
 
penuaan dini dan masalah kulit 
tingginya kadar gula dalam darah dapat merusak kolagen dan elastin, dua protein penting yang menjaga kulit tetap kencang dan elastis. akibatnya, kulit lebih cepat mengalami penuaan, munculnya keriput, serta risiko jerawat yang lebih tinggi.
 
gangguan fungsi liver 
gula tambahan dalam makanan dan minuman sering kali mengandung fruktosa tinggi yang dapat membebani organ hati. jika dikonsumsi secara berlebihan, fruktosa akan diubah menjadi lemak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit hati berlemak non-alkoholik (nafld).
 
penyakit jantung kelebihan gula dapat menyebabkan peradangan pada dinding arteri, yang lama-kelamaan bisa mengarah pada pengerasan arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, serangan jantung, dan stroke.
 
diabetes tipe 2 terlalu banyak gula dapat mengganggu keseimbangan insulin dalam tubuh. ketika kadar insulin meningkat terus-menerus, pankreas akan bekerja lebih keras hingga akhirnya kelelahan dan gagal mengontrol kadar gula darah, meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
 
kerusakan ginjal penderita diabetes berisiko tinggi mengalami gangguan fungsi ginjal akibat kadar gula darah yang tidak terkendali. ginjal yang bekerja terlalu keras untuk menyaring gula dalam darah bisa mengalami kerusakan dalam jangka panjang.
 
obesitas gula yang berlebih dalam tubuh akan disimpan sebagai lemak. studi menunjukkan bahwa konsumsi gula tinggi berhubungan dengan peningkatan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat, yang bisa berujung pada obesitas dan komplikasi kesehatan lainnya.
 
batas konsumsi gula yang disarankan
 
agar tetap sehat, world health organization (who) merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 50 gram per hari atau sekitar 4 sendok makan untuk orang dewasa. pengurangan konsumsi gula dapat dilakukan dengan menghindari makanan olahan tinggi gula, mengganti minuman manis dengan air putih atau teh tanpa gula, serta mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran.
 
 
konsumsi gula memang diperlukan sebagai sumber energi, tetapi jika dikonsumsi berlebihan, dampaknya bisa sangat merugikan kesehatan. dengan mengontrol asupan gula harian, menjaga pola makan seimbang, dan menerapkan gaya hidup sehat, risiko berbagai penyakit akibat kelebihan gula dapat diminimalkan. oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman agar tetap sehat dan bugar dalam jangka panjang.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Minggu, 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan