Hewan Tertua di Dunia Ditemukan di Antartika, Tingginya 1,95 Meter

Ilustrasi suasana antartika. Foto /Getty Images--

Radarlambar.bacakoran.co- Tim ilmuwan menemukan spesies hewan yang diperkirakan sebagai salah satu makhluk tertua di dunia, yakni spons gunung berapi raksasa (Anoxycalyx joubini) yang hidup di perairan McMurdo Sound, Antartika.

Hewan ini tergolong invertebrata yang tidak memiliki kemampuan bergerak dan menjadi bagian penting dari keseimbangan ekosistem laut dalam.

Anoxycalyx joubini dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 1,95 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Spesies ini menghuni kedalaman antara 15 hingga 144 meter di dasar laut Antartika.

Bentuk tubuh dan kerangka spons yang unik memungkinkannya bertahan di berbagai kondisi dasar laut, baik di bebatuan keras maupun sedimen lunak seperti pasir dan lumpur.

Spons ini berperan penting dalam ekosistem laut dengan menyediakan tempat berlindung bagi organisme laut yang lebih kecil dan menyaring air di sekitarnya.

Dengan struktur tubuh berpori, hewan ini memompa air melewati tubuhnya untuk menyerap makanan dan oksigen, sekaligus membuang limbah.

Menurut data penelitian, spons gunung berapi raksasa ini diperkirakan telah berusia sekitar 15.000 tahun. Suhu yang dingin dan stabil di perairan Antartika menjadi salah satu faktor yang memperlambat metabolisme spons, memungkinkan hewan ini bertahan selama ribuan tahun.

Analisis ilmiah menunjukkan bahwa kondisi glasial maksimum terakhir yang terjadi sekitar 18.000 hingga 22.000 tahun lalu menyebabkan permukaan laut jauh lebih rendah dibandingkan saat ini.

Hal ini diduga membuat spons yang hidup pada zona paparan Laut Ross tidak dapat bertahan lebih dari 15.000 tahun akibat terpapar di luar air.

Meskipun pernah ditemukan individu yang diperkirakan berusia hingga 23.000 tahun, studi lebih lanjut mengindikasikan bahwa usia realistis makhluk ini kemungkinan tidak melebihi angka 15.000 tahun.

Temuan ini memberi gambaran baru tentang kemampuan adaptasi dan daya tahan kehidupan laut dalam menghadapi perubahan ekstrem lingkungan selama ribuan tahun.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan