Jejak Kejayaan Majapahit, Warisan Sejarah yang Abadi

Reporter: Yayan Prantoso |

Editor: Budi Setiawan |

Selasa , 25 Mar 2025 - 12:01

Situs Trowulan/ Foto--Net.--

jejak kejayaan majapahit, warisan sejarah yang abadi                            radarlambar.bacakoran.co - kerajaan majapahit, salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah nusantara, meninggalkan berbagai peninggalan yang menunjukkan kemajuan peradaban pada masa kejayaannya.
artefak-artefak tersebut, yang tersebar di berbagai wilayah indonesia, tidak hanya mencerminkan kebudayaan yang berkembang, tetapi juga memberikan wawasan tentang kehidupan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat pada masa itu.
peninggalan-peninggalan ini, yang meliputi candi, prasasti, dan karya sastra, merupakan bukti nyata dari kebesaran kerajaan yang pernah menguasai hampir seluruh wilayah nusantara.
 
1. situs trowulan
situs trowulan di mojokerto diperkirakan merupakan ibu kota dari kerajaan majapahit. berbagai artefak seperti keramik, tembikar, dan koin kuno ditemukan di sini, mengungkapkan kemajuan ekonomi yang pesat pada masa itu. selain itu, reruntuhan bangunan suci dan pemukiman juga memperkuat dugaan bahwa tempat ini menjadi pusat pemerintahan dan kebudayaan majapahit.
 
2. candi sukuh
terletak di lereng gunung lawu, jawa tengah, candi sukuh memiliki bentuk yang sangat unik, menyerupai piramida suku maya. dibangun pada abad ke-15, candi ini dihiasi relief-relief yang menggambarkan kisah-kisah hindu serta simbol-simbol yang berkaitan dengan kesuburan. candi sukuh mencerminkan budaya spiritual dan seni yang berkembang pada masa akhir kerajaan majapahit.
 
3. candi jabung
candi jabung, yang berada di probolinggo, jawa timur, merupakan candi buddha yang dibangun pada tahun 1354 m. candi ini memiliki arsitektur batu bata merah dengan relief yang indah. candi ini juga memiliki kaitan erat dengan raja hayam wuruk, yang tercatat pernah mengunjunginya pada tahun 1359 m. selain itu, candi ini berfungsi sebagai tempat pemakaman keluarga kerajaan.
 
4. gapura bajang ratu
gapura bajang ratu, yang terletak di trowulan, mojokerto, dibangun pada abad ke-14. gapura ini memiliki bentuk arsitektur paduraksa yang dihiasi relief-relief yang menggambarkan kisah ramayana dan sri tanjung. selain berfungsi sebagai pintu masuk, gapura ini juga merupakan bagian dari kompleks suci yang digunakan untuk upacara keagamaan.
 
5. candi tikus
candi tikus di trowulan, mojokerto, adalah sebuah situs petirtaan yang digunakan oleh keluarga kerajaan majapahit untuk tujuan spiritual. dibangun pada abad ke-14, candi ini memiliki struktur yang menyerupai gunung meru dan merupakan simbol penting dalam mitologi hindu-buddha yang berkembang pada masa itu.
 
6. candi surawana
candi surawana, atau candi surowono, terletak di kediri dan dibangun pada abad ke-14 untuk memuliakan bhre wengker. candi ini dihiasi relief yang menggambarkan kehidupan sehari-hari serta cerita-cerita hindu seperti arjunawiwaha dan sri tanjung. meskipun sebagian besar candi telah hancur, struktur dasar dan relief-reliefnya tetap menunjukkan keindahan seni majapahit.
 
7. candi cetho
candi cetho yang terletak di lereng gunung lawu, karanganyar, dibangun pada abad ke-15 oleh raja brawijaya v. candi ini digunakan dalam ritual tolak bala dan ruwatan, dengan kompleks yang terdiri dari 14 teras. relief-relief yang ada menggambarkan cerita-cerita hindu, yang menunjukkan kedalaman spiritual dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.
 
8. candi wringin branjang
candi wringin branjang yang terletak di blitar dibangun pada tahun 1409 m. dengan bentuk yang menyerupai rumah beratap limas, candi ini memiliki ciri khas tersendiri. meskipun tidak memiliki batur, struktur tubuh dan atapnya memberikan kesan arsitektur yang unik.
 
9. candi penataran
candi penataran yang terletak di blitar adalah kompleks candi terbesar peninggalan majapahit. dibangun pada abad ke-12 dan sering dikunjungi oleh raja hayam wuruk, candi ini memiliki relief yang menggambarkan cerita ramayana dan kresnayana, menggambarkan pentingnya epos hindu dalam kebudayaan majapahit.
 
10. candi kedaton
candi kedaton yang terletak di probolinggo dibangun pada akhir abad ke-14. relief-relief pada candi ini menggambarkan kisah arjunawiwaha, garudeya, dan samba. keunikan candi ini terletak pada arah penghadapannya yang langka, yaitu menghadap ke utara, serta legenda sumur upas yang ada di sekitar candi.
 
11. candi minak jinggo
candi minak jinggo di trowulan dibangun pada abad ke-14 dan memiliki relief yang menggambarkan cerita minak jinggo. struktur candi ini terbuat dari batu bata merah dan menunjukkan kemajuan seni dan arsitektur majapahit.
 
12. kitab negarakertagama
kitab negarakertagama yang ditulis oleh mpu prapanca pada tahun 1365 adalah karya sastra yang menggambarkan kejayaan kerajaan majapahit dan pujian kepada raja hayam wuruk. kitab ini menjadi sumber utama untuk memahami struktur pemerintahan, sosial, dan keagamaan pada masa itu.
 
13. kitab sutasoma
ditulis oleh mpu tantular pada abad ke-14, kitab sutasoma terkenal dengan semboyan "bhinneka tunggal ika" yang mengajarkan toleransi dan persatuan meskipun ada perbedaan. karya ini menggambarkan perjalanan spiritual seorang pangeran yang menjadi bodhisattva.
 
14. candi jolotundo
candi jolotundo yang terletak di lereng gunung penanggungan dibangun pada tahun 899 saka. candi ini berfungsi sebagai petirtaan untuk menyambut kelahiran prabu airlangga. uniknya, air di candi ini tidak pernah berkurang meskipun musim kemarau, menunjukkan kebesaran teknik rekayasa pada masa majapahit.
 
15. candi gentong
candi gentong yang berada di trowulan terdiri dari dua kompleks yang menyerupai gentong. candi ini menunjukkan teknik arsitektur majapahit yang maju dengan penggunaan batu bata merah yang dipasang secara unik.
 
16. prasasti kudadu
prasasti kudadu yang ditemukan di lereng gunung butak mencatat pemberian anugerah dari raja kertarajasa jayawardhana kepada pejabat desa kudadu yang membantu raden wijaya dalam mendirikan kerajaan majapahit. prasasti ini menjadi bukti penting dalam sejarah kerajaan tersebut.
peninggalan-peninggalan tersebut, baik berupa bangunan fisik, karya sastra, maupun prasasti, tidak hanya memberikan gambaran tentang kebesaran kerajaan majapahit tetapi juga menggambarkan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai sejarah, spiritual, dan sosial. melalui peninggalan ini, kita dapat lebih menghargai perjalanan panjang peradaban nusantara.(*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Radar Lambar - Minggu, 4 Mei 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan