Pelabuhan Malaysia Dipadati WNI yang Mudik ke Riau Menjelang Lebaran

Ilustrasi warga bersiap mudik.//Foto: Shutterstock--

Radarlambar.Bacakoran.co - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 2025, ribuan warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Malaysia memadati pelabuhan untuk kembali ke kampung halaman mereka di Riau. Terminal Feri Kompleks Imigrasi, Bea Cukai, Karantina, dan Keamanan (ICQS) Kota Laksamana, Malaka, menjadi salah satu titik keberangkatan utama bagi para pemudik dalam beberapa hari terakhir.

Berdasarkan laporan media lokal, lebih dari 1.000 orang telah memenuhi terminal tersebut setiap harinya. Sebagian besar dari mereka bertujuan menuju Dumai dan Bengkalis, yang menjadi gerbang utama bagi pemudik asal Riau. Tak hanya WNI, wisatawan asing dan warga Malaysia keturunan Indonesia juga turut serta dalam arus mudik tahun ini.

Suasana Meriah di Pelabuhan

Sejak pagi, antrean panjang terlihat di dermaga, dengan para pemudik yang sabar menunggu giliran menaiki feri. Banyak di antara mereka adalah pekerja migran yang diantar oleh majikan mereka agar bisa merayakan Lebaran bersama keluarga di kampung halaman.

Nor Hazlinda Mohd Wipah (27), salah satu pemudik asal Kuantan, Pahang, mengaku antusias bisa merayakan Idul Fitri di Indonesia untuk pertama kalinya. Ia menemani ibunya yang sudah lama tidak pulang ke Pekanbaru. Diakuinya, terakhir kali dirinya mudik pada 2019 sebelum pandemi COVID-19. “Ini menjadi pengalaman yang mendebarkan, meski perjalanan laut memakan waktu lebih dari dua jam, ditambah perjalanan darat sekitar lima hingga enam jam,” ungkapnya.

Nor Hazlinda yang tiba di ICQS Melaka sejak pukul 6 pagi terkejut melihat ramainya suasana pelabuhan.Meski suasana penuh sesak tap tetap nyaman. “Saya memperkirakan feri akan dipadati penumpang karena hanya tersedia dua kali perjalanan per hari, yakni pukul 10 pagi dan 2 siang,” tambahnya.

Antisipasi Lonjakan Pemudik

Ahmad Dariman Hariyanto (35), seorang pekerja asal Bengkalis yang telah bekerja di Kuala Lumpur selama lima tahun terakhir, mengungkapkan bahwa mudik sudah menjadi tradisi tahunan bagi dirinya.  

Dikatakannya, setiap tahun terutama menjelang akhir Ramadan, feri selalu penuh. Dirinya mengaku merasa  beruntung masih mendapatkan tiket karena sudah memesan jauh hari yakni dua minggu sebelumnya.

Ia juga menyoroti pentingnya datang lebih awal untuk menghindari antrean panjang di pemeriksaan Bea Cukai yang dapat memakan waktu cukup lama. "Kapasitas feri berkisar antara 200 hingga 300 penumpang, tergantung pada operatornya, apakah itu Kingdom atau Dynasty. Karena itu, kami harus memastikan datang lebih awal agar tidak ketinggalan keberangkatan," jelasnya.

Dengan meningkatnya jumlah pemudik, otoritas pelabuhan dan operator feri telah mengantisipasi lonjakan penumpang dengan menerapkan sistem tiket yang lebih tertata dan meningkatkan pengawasan di terminal. Musim mudik Lebaran 2025 ini kembali menjadi momen yang dinanti-nanti oleh para perantau untuk berkumpul bersama keluarga setelah bertahun-tahun terpisah akibat pandemi.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan