Kesalahan Pengasuhan yang Terbawa hingga Dewasa: Dampak Pola Asuh Masa Kecil pada Kehidupan Anda

lampung barat hari ini,berita lampung barat terupdate,media informasi lampung barat,media terpercaya di lampung barat,informasi seputar lampung barat,berita viral lampung barat,lampung hari ini,berita lampung terupdate,media informasi lampung,media terpe--
Radarlambar.bacakoran.co -Pola asuh orang tua memang memiliki dampak yang besar dalam membentuk cara kita berpikir, berperilaku, dan menjalani kehidupan di masa depan. Menurut spesialis trauma dan kecemasan, Chris Meaden, pola asuh yang diterima saat kecil bisa meninggalkan bekas yang mendalam pada kesehatan mental kita ketika dewasa, bahkan memengaruhi cara kita membesarkan anak-anak kita.
Meaden menyebutkan bahwa banyak kesalahan pengasuhan yang terjadi karena pola yang terbawa dari pengalaman masa kecil, dan kesalahan-kesalahan tersebut bisa mempengaruhi hubungan dan pengambilan keputusan kita saat dewasa. Berikut beberapa kesalahan pengasuhan yang sering terbawa hingga dewasa:
Kesulitan menetapkan batasan pribadi
Bagi sebagian orang, menetapkan batasan pribadi bisa menjadi tantangan besar. Meaden menjelaskan bahwa mungkin sejak kecil, Anda diajarkan untuk selalu menyenangkan orang lain, bahkan jika itu berarti mengorbankan kebutuhan pribadi. Kebiasaan ini bisa terbawa sampai dewasa, sehingga sulit bagi sebagian orang untuk mengatakan "tidak" atau menjaga keseimbangan antara kebutuhan mereka dan orang lain.
Menghindari konflik
Jika Anda cenderung menghindari konflik dan lebih memilih untuk "diam" daripada menghadapi masalah, ini mungkin karena pengalaman masa kecil di mana suasana di rumah tidak stabil atau penuh ledakan emosional. Meaden menyatakan bahwa kebiasaan ini bisa berlanjut hingga dewasa, menghalangi seseorang untuk menyuarakan pendapat atau menetapkan batasan dengan tegas.
Takut diabaikan
Beberapa orang dewasa sering merasa cemas akan diabaikan atau tidak diperhatikan oleh orang-orang di sekitar mereka. Perasaan ini mungkin berasal dari pengalaman masa kecil, seperti perceraian orang tua atau perasaan tidak diperhatikan. Meaden mengatakan bahwa meskipun kehidupan saat ini lebih stabil, ketakutan tersebut masih bisa bertahan dan memengaruhi hubungan dan interaksi kita dengan orang lain.
Hubungan toksik
Bagi mereka yang sering terjebak dalam hubungan yang tidak sehat atau penuh drama, ini bisa jadi bukan sepenuhnya kesalahan mereka. Meaden menjelaskan bahwa jika kasih sayang yang diterima di masa kecil sering disertai dengan ketidakstabilan emosional atau kritik, otak kita cenderung mengulang pola yang familiar, meski hubungan tersebut bisa sangat merugikan kita.
Kecenderungan mengontrol
Tumbuh dengan orang tua yang tidak dapat diprediksi bisa membuat anak merasa perlu mengendalikan segalanya untuk merasa aman. Sebagai dewasa, ini bisa menyebabkan kesulitan dalam mendelegasikan pekerjaan atau rasa panik ketika rencana berubah. Kebiasaan ini bisa menyebabkan seseorang merasa bahwa segalanya harus sempurna terlebih dahulu sebelum mereka bisa merasa tenang.
Masalah kepercayaan
Mereka yang tumbuh dengan ketidakpastian atau pengalaman tidak menyenangkan di masa kecil sering memiliki masalah dalam mempercayai orang lain. Perasaan curiga bahwa orang lain mungkin memiliki agenda tersembunyi atau akan mengecewakan mereka meskipun mereka dapat dipercaya, bisa terbentuk sejak masa kecil dan memengaruhi hubungan mereka di masa dewasa.
Pentingnya Pola Asuh yang Sehat
Pola asuh yang baik dan penuh perhatian sejak kecil dapat membantu anak-anak tumbuh dengan kepercayaan diri dan kesehatan mental yang lebih baik. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari dampak yang dapat ditimbulkan oleh cara mereka membesarkan anak, serta bagaimana cara-cara tertentu yang tidak sehat dapat berlanjut hingga dewasa dan memengaruhi pola hubungan serta pengambilan keputusan.
Jika Anda merasa kesulitan dengan dampak dari pola asuh masa kecil, berbicara dengan seorang profesional bisa sangat membantu untuk memahami dan mengatasi perasaan tersebut, serta membantu membangun pola pikir dan hubungan yang lebih sehat di masa depan. (*)