PGE Harapkan Suntikan Dana Proyek Pengembangan Panas Bumi

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus mengembangkan energi panas bumi sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia. Foto-Net--

Radarlambar.bacakoran.co- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) terus mengembangkan energi panas bumi sebagai bagian dari transisi energi di Indonesia. Dalam upaya mempercepat ekspansi, perusahaan tengah menjajaki kemungkinan memperoleh dukungan investasi dari Badan Pengelola Investasi Danantara (Danantara Indonesia).

Langkah ini dinilai strategis untuk memastikan keberlanjutan proyek-proyek panas bumi yang memiliki potensi besar dalam mendukung ketahanan energi nasional.

Direktur Utama PGE, Julfi Hadi, menjelaskan bahwa sektor panas bumi memiliki fundamental bisnis yang semakin kuat dan menarik bagi investor. Menurutnya, investasi di sektor ini kini lebih prospektif karena adanya dukungan regulasi dan insentif dari pemerintah.

 Pemerintah telah memberikan berbagai stimulus yang bertujuan mengurangi hambatan dalam eksplorasi dan pengembangan sumber daya panas bumi. Dengan adanya kebijakan ini, risiko investasi yang sebelumnya tinggi kini dapat dikendalikan lebih baik, sehingga menarik minat lebih banyak investor.

Seiring meningkatnya kebutuhan energi bersih, industri panas bumi mengalami perubahan dari sisi risiko dan daya saing. Dalam aspek teknis, eksplorasi panas bumi yang sebelumnya dianggap memiliki tingkat risiko tinggi kini telah mengalami pergeseran menjadi lebih terkendali. 

Perkembangan teknologi dalam eksplorasi dan pemanfaatan panas bumi memungkinkan perusahaan untuk melakukan identifikasi sumber daya dengan lebih akurat. Dengan demikian, peluang keberhasilan proyek semakin meningkat, menjadikannya lebih menarik bagi investor yang mencari portofolio energi hijau yang stabil.

Pemerintah juga telah mengambil langkah untuk mengatasi hambatan komersial yang selama ini menghambat pengembangan panas bumi. Salah satu tantangan utama yang dihadapi industri ini adalah tarif listrik panas bumi yang kurang kompetitif dibandingkan sumber energi lainnya. Namun, kebijakan baru yang diterapkan pemerintah, termasuk insentif dalam bentuk pengurangan biaya modal atau capital expenditure (capex), telah membuka peluang bagi pengembang energi panas bumi untuk meningkatkan daya saing mereka.

Julfi menekankan bahwa investasi di sektor panas bumi bukan hanya menguntungkan bagi pelaku usaha, tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan energi nasional. 

 

Dengan meningkatkan kapasitas produksi listrik dari sumber panas bumi, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada energi fosil yang selama ini mendominasi pasokan listrik nasional. Selain itu, pemanfaatan panas bumi sebagai sumber energi bersih sejalan dengan komitmen global dalam mengurangi emisi karbon dan mempercepat transisi menuju energi terbarukan.

PGE sendiri memiliki ambisi besar dalam meningkatkan kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi. Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan menargetkan kapasitas hingga 3.000 megawatt (MW).

 Untuk mencapai target ini, dukungan investasi dari berbagai pihak, termasuk Danantara Indonesia, sangat diperlukan. Sebagai lembaga yang bertanggung jawab dalam mengelola investasi nasional, Danantara dinilai memiliki potensi untuk menjadi mitra strategis dalam pengembangan panas bumi.

Keunggulan utama dari panas bumi adalah sifatnya sebagai sumber energi yang stabil dan berkelanjutan. Tidak seperti tenaga surya dan angin yang bergantung pada kondisi cuaca, panas bumi mampu menghasilkan listrik sepanjang waktu tanpa gangguan eksternal yang signifikan. 

Keandalan ini menjadi faktor utama dalam meningkatkan ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan