BI-OJK Perkuat Sinergi Jaga Stabilitas Keuangan Ditengah Ketidakpastian Global

Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat koordinasi untuk memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan sektor keuangan. Foto Dok--

Radarlambar.bacakoran.co- Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar rapat koordinasi untuk memperkuat sinergi dalam menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan sektor keuangan di tengah tantangan global. Rapat ini dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Gubernur BI dan anggota Dewan Komisioner OJK, yang menegaskan pentingnya kerja sama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dalam pertemuan ini, kedua lembaga menilai bahwa perekonomian Indonesia masih dalam kondisi stabil, meskipun tekanan global terus berlangsung. Intermediasi perbankan mengalami pertumbuhan yang signifikan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi, ditopang oleh likuiditas yang cukup serta ketahanan industri keuangan yang kuat.

BI dan OJK telah menjalin kerja sama dalam berbagai aspek strategis guna memastikan efektivitas kebijakan dan perlindungan sektor keuangan. Beberapa area prioritas yang menjadi fokus kerja sama meliputi percepatan proses perizinan di sektor jasa keuangan, penguatan regulasi dan infrastruktur pasar keuangan, serta pengembangan inovasi teknologi di bidang keuangan digital.

Percepatan proses perizinan menjadi salah satu langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi sektor keuangan. Melalui digitalisasi dan standarisasi prosedur, proses perizinan dan persetujuan diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan transparan. Implementasi sistem perizinan online akan diterapkan secara bertahap, termasuk untuk sektor perbankan dan lembaga jasa keuangan lainnya.

Selain itu, sinergi dalam pengembangan pasar keuangan terus diperkuat untuk meningkatkan daya saing sektor keuangan nasional. Salah satu langkah yang akan diambil adalah transisi dari penggunaan Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) ke Indonesia Overnight Index Average (IndONIA) sebagai acuan suku bunga antarbank. Upaya ini diharapkan dapat memperkuat stabilitas pasar uang di dalam negeri.

Di bidang inovasi teknologi keuangan, BI dan OJK juga berkolaborasi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital. Pertukaran informasi terkait perkembangan teknologi finansial, sistem pembayaran digital, serta regulasi aset keuangan berbasis teknologi menjadi bagian dari kerja sama yang akan terus dikembangkan.

Edukasi dan literasi keuangan turut menjadi perhatian utama dalam kerja sama ini. BI dan OJK berkomitmen untuk meningkatkan inklusi keuangan melalui berbagai program edukasi, termasuk penyelenggaraan survei tahunan guna mengukur tingkat literasi keuangan masyarakat. Selain itu, upaya memperkuat perlindungan konsumen juga menjadi bagian dari agenda bersama, dengan memperluas cakupan kewenangan lembaga penyelesaian sengketa sektor jasa keuangan.

Dalam menghadapi ancaman kejahatan siber di sektor keuangan, BI dan OJK meningkatkan koordinasi dalam pemantauan dan pengawasan insiden siber. Langkah-langkah strategis yang diterapkan meliputi simulasi penanganan insiden, penyusunan peta jalan perlindungan infrastruktur informasi vital, serta pertukaran data dan informasi dalam rangka meningkatkan ketahanan sistem keuangan nasional.

Ke depan, BI dan OJK akan terus memperkuat sinergi dan koordinasi, termasuk dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) serta kementerian dan lembaga terkait lainnya. Langkah-langkah strategis yang diterapkan diharapkan mampu menjaga stabilitas keuangan nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.(*/edi)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan